Lihat ke Halaman Asli

Riri Anjani

Mahasiswa

Menyeimbangkan Obesitas dan Kekurangan Berat Badan untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Diperbarui: 18 September 2024   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menyeimbangkan Obesitas dan Kekurangan Berat Badan untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Indonesia menghadapi dua tantangan gizi yang sangat kontras: obesitas dan kekurangan berat badan. Keduanya merupakan masalah serius yang memengaruhi kesehatan masyarakat secara signifikan, namun penanganannya seringkali tidak seimbang.

Obesitas di Indonesia terus meningkat, dipicu oleh pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor sosial ekonomi. Data menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi kalori dan rendah gizi menjadi penyebab utama. Sementara itu, di daerah lain, kekurangan berat badan masih menjadi masalah besar, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, seringkali karena akses yang terbatas terhadap makanan bergizi dan kurangnya pendidikan gizi.

Kedua masalah ini tampaknya bertolak belakang, tetapi keduanya berakar pada isu yang sama: ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan akses terhadap makanan bergizi. Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan yang holistik dan terintegrasi diperlukan.

Pertama, pemerintah perlu memperkuat program edukasi gizi yang menargetkan seluruh lapisan masyarakat, baik di kota maupun di pedesaan. Edukasi ini harus mencakup pentingnya pola makan seimbang, memahami label makanan, dan cara memilih makanan sehat yang terjangkau.

Kedua, kebijakan yang mendukung peningkatan akses terhadap makanan bergizi di daerah kurang mampu harus diperkuat. Program bantuan sosial dan subsidi pangan dapat diarahkan untuk memastikan bahwa makanan bergizi dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Ketiga, peningkatan fasilitas kesehatan dan gizi masyarakat harus diprioritaskan, terutama di daerah dengan prevalensi kekurangan berat badan yang tinggi. Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah gizi sejak dini dan mengatasi masalah tersebut secara proaktif.

Secara keseluruhan, menyeimbangkan kedua kondisi ini memerlukan pendekatan yang individual. Mengonsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk menyesuaikan strategi yang tepat berdasarkan kondisi tubuh dan kebutuhan spesifik seseorang adalah langkah yang bijaksana.

Akhirnya, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting. Kampanye kesehatan yang melibatkan berbagai pihak dapat menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya gizi seimbang dan perubahan perilaku yang positif.

Dengan upaya terkoordinasi dan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam masalah gizi, mengatasi obesitas dan kekurangan berat badan secara bersamaan, dan akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline