Kesalahan berbahasa tataran sintaksis merujuk pada kesalahan yang terjadi dalam struktur kalimat dan susunan kata dalam suatu bahasa. Tataran sintaksis mencakup aturan dan norma-norma yang mengatur bagaimana kata-kata dan frasa digabungkan dalam suatu kalimat untuk membentuk makna yang jelas dan gramatikal.
Contoh kesalahan berbahasa tataran sintaksis melibatkan perubahan urutan kata, penggunaan konstruksi kalimat yang tidak tepat, atau pemilihan kata yang tidak sesuai dalam hubungan gramatikal. Koreksi kesalahan ini melibatkan pemahaman terhadap aturan sintaksis dalam bahasa tertentu dan penyesuaian struktur kalimat agar sesuai dengan norma bahasa yang berlaku.
Kesalahan berbahasa tataran sintaksis melibatkan struktur kalimat, pengaturan kata, dan hubungan gramatikal antarunsur dalam suatu kalimat. Salah satu contoh kesalahan berbahasa dalam tataran sintaksis adalah kesalahan dalam penggunaan konjungsi
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi merujuk pada ketidakbenaran atau kelalaian dalam pemilihan, penempatan, atau penggunaan kata penghubung (konjungsi) dalam sebuah kalimat atau urutan kalimat. Konjungsi adalah kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, atau klausa dalam kalimat sehingga membentuk hubungan atau keterkaitan antarunsur kalimat tersebut.
Penting untuk memahami peran dan fungsi masing-masing konjungsi dalam kalimat agar dapat menggunakannya dengan benar. Konjungsi umum melibatkan kata seperti "dan," "atau," "tetapi," "sebab," "karena," dan sebagainya. Pemilihan konjungsi yang tepat membantu menyusun kalimat dengan baik dan memastikan bahwa hubungan antarbagian kalimat tersebut sesuai dengan niat komunikatif.
Pada postingan di atas terdapat pamflet yang bertuliskan "beli bongkar rumah tua" kesalahan berbahasa yaitu penggunaan konjungsi yang tidak benar. Kesalahan terletak dipenggunAan konjungsi yang kurang. Seharusnya setelah kata "beli" menggunakan konjungsi "dan" atau "atau" yang menjadi "beli dan bongkar rumah tua" atau menjadi "beli atau bongkar rumah tua" untuk mengurangi ambiguitas pada kata tersebut.
Dalam pamflet tersebut seharusnya menggunakan tataran bahasa yang jelas dan benar karena bisa saja faktor-faktor kesalahan berbahasa dapat mempengaruhi pada penjualannya tersebut, kesalahan pada pamflet di atas bisa merubah arti dari kata tersebut, jadi ada baiknya sebelum mencetak pamflet perlu adanya penyuntingan atau mengecek padanan kata agar tidak menimbulkan kesalahan dalam berbahasa.
