Aku melihat pameran kesalehan, pada tubuh-tubuh yang dibungkus jubah-jubah panjang. Mulut komat-kamit, tatapan sangar, memandang yang lain khianat, dan hanya mereka sendiri yang memenuhi syarat.
Sumpah serapah, kaki dan tangan yang menuding menghina, mereka sebut syiar dan amanah, wajib adanya. Aneh, setiap maki dan kutuk disambut sahut-sahutan gembira. Makin keras, makin suka cita!
Pameran kesalehan, sejatinya sebuah kegilaan, memuaskan pandangan, tak ada pemahaman. Penuh amarah, tak ada ketenangan. Mudah tersinggung, penuh kesombongan. Bergejolak di permukaan, lupa pada murni iman dan kearifan di kedalaman.
Yang mereka ingat dan debat adalah aturan-aturan, hitung-hitungan, kalkulasi dosa dan pahala, prediksi surga dan neraka. Kelompok yang lupa akan dirinya sendiri dan kemanusiaan. Sesungguhnya mereka tak pernah ingat inti ajaran, sesungguhnya mereka ini tak ingat Tuhan!
Kendari, 4 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H