kedamaian adalah kata yang rapuh. ia rentan di depan kepentingan, tak berdaya di hadapan kebencian, menderita dihardik permusuhan dan musnah berantakan dilumat peperangan.
kedamaian terlalu sering diabaikan, luput dari perhatian, tak dirasa sebagai kenikmatan, tak dianggap sebuah keutamaan. apalagi di tengah-tengah persaingan, masalah kalah dan menang, ia dianggap anak bawang, dipinggirkan.
kedamaian hanya dicari saat ia hilang, saat penderitaan dan kehancuran menumpuk-numpuk melebihi rasa senang dari sebuah kemenangan. kesadaran selalu terlambat datang, karena harus menempuh jalan-jalan sempit, berbatu, berlubang, berkelok tajam, penuh hambatan.
kedamaian, dibangun dan diruntuhkan, dibangun kembali untuk diruntuhkan berulang-ulang, dari jaman ke jaman. sebuah kegagalan dari umat manusia yang tak pernah mampu memetik pelajaran, ulah kesombongan segolongan insan yang lupa akan besarnya Tuhan.
kedamaian, sebuah kata yang hanya mengakar kuat, di hati lapang yang tak menyimpan dendam. tumbuh subur pada jiwa tulus-ikhlas yang mampu saling memaafkan.
Jakarta, 7 April 2019