rimba rindu menyimpan rahasia tentang mata air cinta. kabut asmara yang menyelimutinya, menjadi penjaga. kita memasuki rimba rindu, dengan keyakinan penuh. sebagian kita hanya berbekal segumpal hasrat, tak heran jika kita akhirnya tersesat.
terkadang, dalam pencarian, kita hanya menemukan kubangan-kubangan, lalu dengan terburu nafsu, mereguknya melepaskan dahaga, dan menyebutnya sebagai cinta. lelah membuat kita percaya, bahwa kita sungguh-sungguh telah menemukannya. kita berakhir sebagai onggokan-onggokan yang perlahan tenggelam ke dasar kubangan kehidupan, tanpa sempat sadar jika telah tersesatkan.
rimba rindu menelan korban demi korban, dan kita tetap saja memasukinya dengan penuh pengharapan, dan tingginya belukar keinginan, telah mengalihkan pandangan kita dari tujuan. rimba rindu memang menyimpan rahasia, tapi mata air cinta tak pernah ada di dalamnya.
sebab, seperti layaknya mutiara langka, mata air cinta terpendam di dasar terdalam samudera. kita hanya menemukannya melalui penyelaman hati dan jiwa, berbekal nurani bersih dan sederhana.
Jakarta, 15 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H