Lihat ke Halaman Asli

Suripman

Karyawan Swasta

Puisi | Sebab, Hujan Pasti Berhenti

Diperbarui: 12 Maret 2019   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://tenor.com/

jika langit impianmu masih gelap, sedang keringat kerja keras bahkan tak sempat engkau usap, jangan kau patah, teruslah berbuat, tetaplah berharap

begitupun jika badai masalah terus menghambat, sedang usaha sudah demikian kuat, jangan kau menyerah, tetaplah semangat, lanjutkan bergiat, dengan segala murninya niat.

atau bila hujan percobaan deras menimpa, padahal hati senantiasa tulus berserah, pada tiap malam-malam yang berpenuh doa, hadapi saja, jalani dengan syukur dan bahagia.

sebab, seperti langit gelap yang akan berganti terang, dan seperti badai yang pasti reda menghilang, hujan pasti berhenti, dan keberhasilan mu akan mekar seperti bunga-bunga mewangi.

maka alangkah merugi, jika hidup yang sementara ini dihabiskan untuk mencurigai, melemparkan benci. larut mengutuki nasib, siang menudingkan jari, dalam diam sepi malam meratapi diri,  hingga menghitamkan seisi hati?

bukankah hidup ini hanya berarti untuk dijalani, jika menciptakan kemenangan-kemenangan kecil di setiap hari? menularkan kebaikan dan kasih, menyebarkan kebahagiaan dan peduli, kepada semua makhluk dan insan, tanpa harus memilih-milih?

dan bila hari ini hatimu begitu letih, berhentilah sejenak untuk menepi, berteduh saja sebentar, sebab hujan pasti berhenti.

Jakarta, 12 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline