Lihat ke Halaman Asli

Suripman

Karyawan Swasta

Puisi | Malam Munajat

Diperbarui: 24 Februari 2019   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: naukrinama.com

malam adalah persinggahan, setelah sehari penuh kita terlibat pertarungan yang penuh dengan kesakitan. pertarungan sengit tanpa ada pihak yang menang. malam kemudian menawarkan waktu untuk kita menyembuhkan luka-luka yang menyakitkan.

tapi malam juga penggoda pikiran, bahkan di saat badan lelah telah kita baringkan. pikiran-pikiran yang tak mampu tenang bersemayam, tanpa ampun menikam luka-luka pertarungan. membuatnya menganga makin dalam, menambah kesakitan, berulang-ulang dan berkepanjangan, menghasilkan sebuah penderitaan yang tak berkesudahan.

malam hanya akan bermanfaat, saat jiwa-jiwa bermunajat. saat jiwa-jiwa mampu tunduk tanpa syarat. malam menjadi waktu yang tepat, jika doa-doa tulus dijadikan obat, untuk luka jiwa yang sekarat. hingga ia kembali kuat, untuk menghadapi pertarungan esok yang lebih berat.

malam..., seharusnya menjadi persinggahan, bagi kita yang dengan sungguh-sungguh ingin bertobat.

Jakarta, 24 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline