saudaraku, aku masih melihat sinar di matamu, ada kilatan tajam, sisa kekuatan yang masih kau simpan. ada tekad kuat melanjutkan perjuangan.
saudaraku, aku tak mungkin terus terang, sirosis tahap akhir yang kau derita sekarang. aku pendam ucapan, berpegang pada mukjizat sebagai satu-satunya harapan.
saudaraku, istrimu menunjukkan ketabahan, tapi putramu yang baru delapan bulan, ke mana kelak mencari sandaran?
saudaraku, teruslah berjuang, sampai penghabisan, jika hingga akhir tak jua genap tujuan, engkau telah tuntas menapaki perjalanan. selebihnya, biarkan itu menjadi urusan Tuhan. sebab Dialah pembuat cobaan sekaligus satu-satunya penyingkir segala kekuatiran.
Makassar, 20 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H