langit pagi, terang biru yang digumuli awan putih, terlampau indah untuk dibiarkan pergi, sekedar dilewati, apalagi ditinggalkan begitu saja dengan kecepatan tinggi.
memandangnya dari dekat adalah keistimewaan yang sangat, mengabadikannya adalah keputusan tepat, keputusan yang harus diambil cepat, sebab ia rapuh oleh waktu, ia pecah menyebar berantakan, lalu hilang, oleh jahilnya dengusan angin barat.
engkau, langit pagi terang biru yang kugumuli dengan awan-awan putih, semoga tak pergi, agar tak sekedar menjadi kelabu rindu yang kelak harus kujejali ke lobang-lobang hati.
Tawangmangu, 13 Februari 2019