Lihat ke Halaman Asli

Suripman

Karyawan Swasta

Dari Tiga Puluh Lima Ribu Kaki

Diperbarui: 6 Februari 2019   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

arsip pribadi

gugusan pegunungan, seolah baru bangkit dari dasar lautan, seperti ombak yang berkejaran, atau serupa pertapa-pertapa yang mestinya telah lama melepaskan keduniawian.

entah berapa abad berlalu, pertapa-pertapa berselimut mega duduk membatu, merafal doa dan puja pusaka, mengawal singgasana nusa, menunggu kembali Sang Raja

tapi siapa yang peduli? sedang nun di bawah sana, punggawa sibuk sendiri mengisi pundi, membiarkan jelata terpaksa menjual murah hasil tani, bahkan harga diri, atau berebutan untuk mencuri, sebab kebaikan sudah lama tidak datang hampiri, sebab diam berarti memilih mati.

sementara ini, pertapa-pertapa bijaksana, terus-menerus memantas diri, mengudap persembahan dan puja-puji, dari penjuru negeri.  dan aku, dari sini, dari ketinggian tiga puluh lima ribu kaki, aku terpaksa hanya mampu bersedih.

Di atas Jawa Tengah, 6 Februari 2019.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline