halaman ini sudah jadi sejarah
kisah tentang kelam lalu yang tidak bijaksana
satu-dua kata tak sengaja, telah mengiris dada
dan pengadil pun telah jatuhkan denda
di tengah-tengah hujan amarah hati-hati terluka
ditingkahi badai angin kepentingan para durjana
apakah bijak masih berselimut dendam?
sementara tangan-tangan panjang masih bermain tajam
membakar nurani dengan percik api tak kunjung padam
mengapa tidak ke rumah-rumah suci?
merenung ikhlas dan dalam ke relung hati