Burung serakah itu masih terbang berputar
Sorot mata dendam, paruh haus darah dan benci di ujung cakar
Terbang di atas api meyala, menjatuhkan angkara murka, birahi iblis yang dibungkus cadar
Nurani dibakar dalam tungku sakit hati, sayap-sayap yang haus mahar
Matamu itu, seolah haus akan kebenaran
Lidahmu berteriak-teriak mengenai keadilan
Oh….burung durjana, dibalik bulu putih kau sembunyikan belati
Kebenaran dan keadilan kau cengkeram, untukmu sendiri
Burung sesat, terbang kembali menebar laknat
Fatwa semua yang beda adalah sesat
Kapan dahaga darahmu terpuaskan?