Dia sungguh berbeda
Tindak apalagi kata
Ujarannya menggilas dusta, terselip pongah
Tangannya besi, memukul pencoleng negeri, rata hingga ke tanah
Dia purnama
Terang apa adanya
Tak surut melangkah, walau harus berkelahi dengan amarah
Murni, mengisi negeri, bukan untuk harta, apalagi nama
Ah…andai dia adalah bagian yang jamak
Nista ini apakah akan tampak?
Akankah ada kompak melonjak, mengutuk, meluluh, melantak?