Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Makan Daging Bisa Bikin Sembelit? Ini Alasannya

Diperbarui: 3 Juni 2016   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hal penting untuk memperbaiki buang air besar yaitu dengan mengurangi konsumsi protein hewani, seperti daging, susu, produk olahan susu dan lain sebagainya.

Protein merupakan nutrisi penting yang berfungsi sebagai sumber energy bagi organ dan system organisasi didalam tubuh. Tetapi, jika kita terlalu banyak mengkonsumsi protein hewani, akan memperburuk kondisi usus, menyebabkan sembelit, diare, dan menyebabkan tinja sangat bau.

Orang yang banyak  makan protein hewani sering menderita peradangan usus karena tinja menumpuk di bagian usus sebelah kiri.

Usus besar ( kolon) terdiri  dari kolon kanan ( bagian usus samping kanan) yang menyambung dengan usus kecil, yaitu kolon menanjak, kolon melintang, kolon menurun, kolon sigmoid, dan kemudian menyambung ke rectum, sampai akhirnya ke lubang anus.

Kolon kiri dekat dengan lubang anus yaitu kolon sigmoid dan rectum, apabila kita terlalu banyak mengkonsumsi daging, tinja akan menumpuk di ujung organ pencernaan sehingga saluran pencernaan tertutup.

Mengapa tinja menumpuk di organ pencernaan ?

Salah satu penyebabnya karena daging tidak mengandung serat. Bahan makanan yang tidak mengandung seret membutuhkan waktu lama untuk diproses pencernaan hingga menjadi tinja.

Sehingga tinja menjadi busuk dan mengeluarkan gas, inilah yang menjadikan kentut bau ketika makan daging banyak, sekaligus membuat tinja berbau tidak enak.

Mungkin banyak yang berpikiran bahwa daging adalah sumber protein yang baik. Kenyataannya, daging hanya membebani proses pencernaan tubuh. orang zaman dulu yang jarang makan daging malah lebih kuat  dan sehat  jika dibandingkan dengan orang-orang zaman sekarang.

Protein akan di urai menjadi asam amino oleh usus dengan bantuan enzim, lalu masuk ke dalam cairan tubuh. lalu sel akan merekomposisi protein.

Dalam proses rekomposisi inilah sering terjadi kegagalan proses. Apabila kita terlalu banyak mengkonsumsi, bagian dalam sel  akan menjadi kotor oleh protein sehingga menyebabkan penurunan fungsi sel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline