Lihat ke Halaman Asli

Ripan

Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia

Merangkai Kata

Diperbarui: 1 September 2024   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi buku-buku kuno | Pixabay (pixabay.com/jarmoluk)

Di sebuah loteng yang berdebu, Alya mengaduk-aduk tumpukan barang peninggalan neneknya. Berkas-berkas kuno dan mainan masa kecil menggelar kenangan lama di hadapannya. 

Mata Alya berhenti pada sebuah kotak kayu tua yang tergeletak di sudut ruangan. Kotak tersebut tertutup rapat, dihiasi ukiran-ukiran rumit yang tampak usang. 

Rasa penasaran memaksa Alya untuk membuka kotak itu. Di dalamnya, terdapat sebuah papan permainan yang tampak seperti mainan biasa, namun ada sesuatu yang berbeda—aturan-aturan yang tertulis dengan tinta merah di tepi papan.

Alya mengerutkan kening saat membaca aturan permainan. “Selamat datang di Merangkai Kata,” tulisnya, “Jika Anda berani memasuki permainan ini, bersiaplah untuk menantang kecerdasan dan keberanian Anda. Kegagalan berarti selamanya terjebak dalam dunia yang Anda ciptakan.”

Dengan senyuman sinis, Alya berpikir, Ini pasti lelucon dari nenek. Namun, ada sesuatu dalam permainan itu yang mengisap rasa penasarannya. Dia memutuskan untuk menunjukkan temuan ini kepada temannya, Raka.

Raka, seorang mahasiswa yang lebih sering bersikap skeptis, menerima undangan Alya dengan nada tidak terlalu antusias. 

“Jadi, apa yang kau temukan kali ini? Permainan papan kuno? Ini seperti pengisi waktu yang menjemukan,” ujarnya, sambil memeriksa papan permainan yang tergeletak di meja.

“Coba lihat,” Alya mendorong papan permainan ke arahnya. “Ada aturan-aturan aneh di sini. Aku rasa ini bukan permainan biasa.”

Mata Raka berkelip skeptis. “Baiklah, kita coba saja. Tapi jika ini terlalu gila, aku akan meninggalkanmu sendirian.”

Mereka duduk di meja dan mulai memainkan permainan. Setiap giliran mereka harus menghadapi teka-teki dan tantangan yang semakin sulit. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline