Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari industri. Masalah limbah industri merupakan salah satu yang perlu diperhatikan oleh para pelaku industri dan pemerintah, karena dapat menimbulkan berbagai bahaya dan kerusakan lingkungan yang berdampak pada makhluk hidup jika tidak dikelola dengan baik. Adanya kegiatan industri yang semakin berkembang, hasil limbah yang dihasilkan pun kini semakin beragam. contoh nya adalah limbah cair yang di hasilkan dari pembuatan tempe dan tahu, limbah ini biasanya di buang di selokan atau sungai yang berpotensi tinggi mencemari air dan membahayakan masyarakat apa bila air yang tercemar oleh limbah tersebut di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, tidak hanya itu saja Membuang limbah cair berbahaya tanpa pengolahan dapat menyebabkan pencemaran air, merusak ekosistem dan membunuh organisme yang hidup disana.Industri yang membuang limbah secara ilegal adalah penyebab utama pencemaran air di seluruh dunia. Pembuangan limbah secara ilegal dapat mencemari badan air dan membahayakan kehidupan laut, sungai, dan sekitarnya.Limbah yang akan dibuang dapat berupa bahan kimia, bahan radioaktif, logam berat, air tercemar, gas, atau bahan berbahaya lainnya. Limbah ini mencemari sungai dan air laut. Air yang dikonsumsi manusia yang terkontaminasi limbah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya. Selain itu, limbah industri yang langsung dibuang atau ditimbun di dalam tanah juga dapat mencemari tanah. Karena racun dan bahan kimia tersebut dapat mempengaruhi kesuburan tanah, menyebabkan pencemaran pangan, bahkan mempengaruhi produktivitas tanaman.
Seharusnya pabrik industri mampu mengelola limbah yang di hasilkan supaya tidak merugikan lingkungan sekitar salah satu contoh nya seperti mengelola limbah cair dengan cara primer, sekunder dan tersier. Pada pengolahan air limbah primer, limbah mengalami proses screening, pretreatment, sedimentasi dan flotasi. Sedangkan pengolahan air limbah sekunder menggunakan mikroorganisme yang dapat menguraikan atau dapat menguraikan bahan organik. Ada tiga metode pengolahan limbah ini: metode trickle filter, metode lumpur aktif, dan metode kolam pengolahan. Selain itu, setelah mengolah limbah primer dan sekunder, pengolahan air limbah tersier dilakukan jika masih ada zat berbahaya di dalam air limbah. Contoh metode pengolahan tersier adalah metode saringan pasir, microstaining, vacuum filter, penyerapan dengan karbon aktif, dan lainnya. Hal hal tersebut dapat membantu mengurangi dampak buruk dari limbah limbah yang mereka hasilkan, sehingga pencemaran lingkungan dapat di hindari. Lingkungan yang terjaga kebersihannya membuat siapapun yang tinggal di tempat tersebut merasakan kenyamanan jadi jika kita ingin lingkungan yang nyaman kita harus bersama sama menjaga dan melindungi lingkungan dari pencemaran pencemaran lingkungan yang membahayakan sekitar, jikalau pencemaran tersebut tidak dapat di hindari maka setidaknya kita dapat mengurangi dampak buruk dari pencemaran limbah industri tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H