Stasiun Semarang
Saat ini masyarakat sedang dibuat antusias dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dari hari ke hari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung semakin terlihat progresnya dan terus dikebut pembangunanya dalam rangka untuk mempersiapkan acara G20 yang akan digelar di Indonesia.
Proyek kereta cepat yang dikerjakan oleh PT KCIC tersebut semakin disoroti dunia luar. Hadirnya kereta cepat Jakarta-Bandung membuat Indonesia sebagai negara pertama yang memiliki kereta cepat di Asia Tenggara bahkan bumi bagian selatan.
Berbicara tentang perkembangan kereta api di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Kota Semarang. Ya Semarang ! Semarang merupakan sebuah kota dimana sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai.
Bangunan-bangunan seperti Lawang Sewu, Stasiun Tawang, dan Stasiun Poncol adalah bukti bahwa dulu Semarang adalah kota dengan perkembangan teknologi perkeretapian yang cukup pesat di Indonesia. sedangkan bukti-bukti yang lainya sebagian sudah hilang dan beralih fungsi menjadi pertokoan atau permukiman penduduk.
Perkembangan kapitalisme yang pesat di negeri Belanda pada abad ke-19 telah mempengaruhi aktivitasnya di negeri jajahan. Orang-orang kapitalis tersebut mengingingkan agar wilayah Indonesia dibuka untuk dijadikan daerah investasi. Hal tersebut telah membawa Indonesia kepada era sistem ekonomi liberal.
Masuknya Indonesia ke dalam sistem ekonomi liberal ditandai dengan adanya undang-undang agraria pada tahun 1870 (Agrarische Wet) dan undang-undang gula (Suiker Wet). Dengan adanya undang-undnag tersebut telah menyebabkan geliat pertumbuhan perekonomian semakin pesat.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi tentunya harus ditopang dengan infrastruktur yang memadai. Sebelum dibangunya jaringan rel, barang-barang diangkut dari daerah pedalaman menuju pelabuhan dengan menggunakan tenaga hewan ataupun manusia.
Kemampuan hewan dan manusia dalam mengangkut barang tentunya sangat terbatas. Selain itu pengangkutan barang dengan menggunakan tenaga hewan dan manusia biasanya memerlukan waktu yang cukup lama.
Tidak jarang barang-barang komoditas membusuk di tengah jalan. Hal ini tentunya menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi pemerintah. Pemerintah memerlukan angkutan moda transportasi masal yang mampu mengangkut barang komoditas dalam jumlah banyak dan cepat. Maka jawaban atas permasalahan tersebut adalah kereta api.