Lihat ke Halaman Asli

Intermezzo

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika rehat sejenak, intermezzo bahasa gayanya, saya menemukan sebuah posting "Sejenak menikmati opera handbody"  dari mas Endar. Di akhir opera, berkomentar "Apapun endingnya, saya sih lebih suka happy ending, semoga rakyat kecil macam saya tidak dilupakan. Dan jangan lupa untuk tetap mengembalikan jati diri bangsa yang telah lama hilang entah kemana." Oh, rupanya opera yang pop itu juga ditonton mas Endar, yang 'nyambung dan divisualisasikan dengan sempurna oleh mas Panji Koming di harian Kompas, Minggu kemarin,

Lihat, pas, cuoo..cok betul dengan adegan terakhir itu! Iya, entah hilang ke mana itu jati diri?  Materi berkuasa, sanggup mengikis rasa malu, menggerus harga diri, adat timur leluhur yang kita junjung tinggi turun temurun, akhirnya luntur juga! Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Masih ada tanda-tanda kehidupan, masih ada harapan, masih ada segelintir anak bangsa yang saleh, berpikir jernih, berhati lurus, termasuk Panji Koming, hanya sekedar mengingatkan, ini hanyalah sebuah opera yang bisa berakhir ke mana saja, neraka atau surga, bergantung maunya si empunya cerita. Karena itu saya hanya bisa menggelengkan kepala seraya tersenyum di dalam hati, lalu membalas posting tadi, " melelahkan & susah menikmati opera "oli" (versi saya), lebih lunyu dari sabun, vasilin atau handbodi, tak jelas kapan ending hepi, tak jelas stori, (karena) di belakang sutradara ada sutradara ada sutradara ketawa-ketiwi.. dst." Takut, ending tak hepi; sedih, guru kencing berdiri, murid kencing berlari, berapa generasi akan bertahan seperti ini. Apa mau dikata, kalau opera dilakonkan tak sesuai skenario, sutradaranya sutradaranya sutradara habis mencaci, memaki, yang punya lakon kalau perlu, ganti. Itu yang kita tak tahu, ada teknologi dinding maya tinggi hingga sang super sutradara tak kasat mata. Tak perlu mengeluh, mari duduk manis dan nikmati saja opera untuk kita belajar dan bercermin diri menjadi yang terbaik... Begitu. No complain SIr, enjoy...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline