Lihat ke Halaman Asli

Kejahatan Itu Tidak Ada!

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tak terasa hari melaju cepat, sudah Jumat lagi. Saya mengupayakan menggunakan Jumat untuk merenung, melaporkan apa yang telah diperbuat selama seminggu terakhir. Jumat lalu tentang arti simbolik dari "Jari"; sekarang ada satu cerita, tepatnya dialog, yang mengganggu saya dan disadur bebas untuk bahan renungan saya.

"Apakah Tuhan menciptakan segala sesuatu yang ada?", demikian seorang Profesor bertanya di hadapan mahasiswanya. "Benar", jawab seorang mahasiswa. "Betul?" tanya Profesor lagi, meyakinkan. "Betul", jawab si mahasiswa itu lagi, membenarkan.

"Kalau benar Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan kejahatan. Kejahatan itu nyatanya ada. Kalau perbuatan kita menunjukkan siapa kita, dan kejahatan itu ada, boleh diartikan Tuhan juga menciptakan kejahatan untuk manusia."

Si mahasiswa tadi terdiam, Profesor puas karena bisa membuktikan agama hanyalah mitos belaka.

Tak lama kemudian, "Profesor, boleh saya bertanya?". "Tentu saja."
Mahasiswa itu lalu berdiri, "Apakah dingin itu ada?". "Pertanyaan apa itu? Tentu saja dingin ada. Kamu tidak pernah sakit flu?". Mahasiswa lain tertawa.

"Prof salah, dingin itu tidak ada. Hukum fisika menganggap dingin adalah ketiadaan panas. Suhu -273o C (suhu nol mutlak) adalah ketiadaan panas sama sekali. Pada suhu itu semua partikel diam, tidak bereaksi. Kitalah yang menciptakan kata "dingin" untuk menyatakan ketiadaan panas."

"Prof, apakah gelap itu ada?". "Tentu saja ada."

"Prof salah lagi. Gelap juga tidak ada, gelap adalah ketiadaan cahaya. Cahaya kita pelajari, gelap tidak. Kita gunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya atas warna, dan mempelajari panjang gelombang setiap warna tersebut. Prof tidak bisa mengukur gelap; gelap diukur dengan besar intensitas cahaya yang ada di ruangan tersebut. Kata "gelap" diciptakan manusia untuk menyatakan ketiadaan cahaya."

"Jadi Profesor sekali lagi Anda salah. Kejahatan itu tidak ada. "Kejahatan" adalah kata yang dipakai manusia untuk menyatakan ketiadaan Tuhan (di dalam diri kita). Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil ketiadaan kehangatan kasih dan cahaya Tuhan di dalam hati manusia, sama seperti dingin hasil ketiadaan panas dan gelap hasil ketiadaan cahaya." Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan dalam diri kita.

Profesor tertegun diam. Nama mahasiswa itu Albert Einstein, Bapak Teori Relativitas, pemenang hadiah Nobel tahun 1921 dalam bidang Fisika.

Dingin, gelap, jahat, dan hal negatif lainnya, adalah relatif. Tuhan hanya menyediakan kebaikan dan semua hal yang positif bagi kita. Tinggal kita mengukur seberapa tinggi kadar kebaikan dan hal positif itu ada di dalam diri kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline