Lihat ke Halaman Asli

Kepemimpinan Kristen

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kepemimpinan Kristen

I. Pendahuluan

Setiap orang memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik seseorang dapat dilihat dari karakter yang dimiliki orang tersebut hal tersebut dapat dilihat dari pola pikir yang terlihat melalui tingkah lakunya sehari-hari, pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah, sifat serta kebiasannya, hubungannya dengan orang lain, dan perencanaannya hidupnya untuk masa depan. Demikian halnya seorang pemimpin mepunyai karakteristik tersendiri, katerkteristik inilah yang membedakan pemimpin tersebut dengan para pengikutnya atau orang yang dipimpinnya.

a. Karakteistik

Karakteristik akan dipahami dengan baik bila dikaji dari pengertian sesungguhnya. Katakteristik dapat diartikan dengan sifat-sifat, kejiwaan, akhalak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik adalah ciri khas khusus yang dimiliki seseorang yang ada kaitannya dengan watak atau kepribadian seseorang.

b. Pemimpin

Pemimpin adalah suatu seni yang usianya setua umur manusia di bumi.Kepemimpinan pada sisi yang lain adalah suatu gejala universal artinya kepemimpinan selalu ada pada setiap budaya dari segala bangsa di seluruh dunia. Dengan kata lain, setiap budaya mengenal adanya kepemimpinan dimanapun mereka berada, kapan pun, dan pada situasi apapun. Peranan seorang pemimpin sangatlah dibutuhkan pada seluruh sendi-sendi hidup manusia. Untuk itu perlu dipahami hakekat arti dari pemimpin sebenarnya.

Dalam KBBi pemimpin berhubungan dengan orang yang memimpin, sedangkan kepemimpinan diartikan dengan perihal memimpin atau berhubungan dengan memimpi. Dalam Ensiklopedi Indonesia menjelaskan bahwa pemimpin adalah orang berkuasa, atau memegang satu peranan dalam satu oraganisasi, selanjutnya kepemimpinan diartikan sebagai salah satu fungsi manajemen yang memegang peranan penting dalam organisasi. Dalam kepemimpinam tercakup tiga faktor utama yaitu kekuasaan, wewenang dan pengaruh. Dengan demikian kepemimpinan dapat didefenisikan sebagai keterampilan memanfaatkan kekuasaan dan wewenang untuk mempengaruhi orang lain dalam mencapai sasaran.

Menurut para pakar, setiap organisasi apapun jenis organisasi itu pasti memerlukan seorang pemimpin yang harus menjalankan kegiatan kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin diibaratkan sebagai nakhoda kapal yang harus mengarahkan jalannya kapal, dalam sebuah wadah yang disebut organisasi. Sedangkan sejumlah manusia yang ada di kapal adalah sumber daya penggerak kapal kearah yang diinginkan nakhoda tersebut. Dengan kata lain kearah mana kapal berlayar, kepelabuhan mana yang dituju tergantung nakhoda. Untuk menggerakkan kapal nakhoda tidak dapat bekerja sendiri, diperlukanbantuan dan kerja sama dengan sejumlah anak buah kapalnya agar lancar perjalanan mencapai tujuannya.

Selain dari pada itu para ahli lainnya memberikan pendapat mereka tentang kepemimpinan yaitu :

·James A.F Stoner dan Charles Wankel mengutip dari pernyataan Churchil yang mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan mengarahkan, merupakan fakrtor (aktivitas) penting dalam efektifitas manager atau pemimpin (Nevertheless, Leadership, Abilities, and Skill in directing are important factors in effectiveness).

·Stephen P. Robins mangatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian (tujuan).

·Joh W. Gradner menjelahkan bahwa seorang pemimpin ialah mereka yang merupakan seorang pemikir jangka panjang yang dapat melihat jauh kedepan, melebihi hari-hari krisis yang sedang dihadapi.

·Robert G. Owens mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu interaksi antar satu pihak yang memimpin dengan pihak yang dipinpin. Artinya bahwa kepemimpinan merupakan proses dinamis yang dilaksanakan melalui hubungan timbal balik antara pemimpin dan yang dipimpin.

·Robert Kreither dan Angelo Kinicki mengatakan Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara sukarela. Senada dengan itu Gibson DKK juga mengatakan bahwa kepemimpinan adalah upaya menggunakan berbagai jenis pengaruh yang bukan paksaan untuk memotivasi anggota organisasi agar mencapai tujuan

·Fremont E. Kast Dan Jame E. Rosenzwig mangatakan bahwa kesanggupan untuk membujuk orang lain dalam mencapai tujuan scara antusias. Artinya dengan pemberian dorongan pada orang lain agar orang tersebut mau melakukan satu kegiatan.

·Harold Koonz mengatakan kepemimpinan adalah seni atau proses mempengaruhi orang sehingga akan berusaha mencapai tujuan organisasi denagn kemauan dan antusiasme yang tinggi.

·Hadri Nanawi dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan yang efektif yang mengatakan bahwa kepemimpina adalah kemampuan atau kecerdasan mendorong orang agar bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.

Secara filosofis kepemmimpinan juga dapat diartikan sebagai suatu proses terencana yang dinamis, melalui suatu priode waktu dalam situasi yang didalamnya pemimpin mengunakan gaya kepemimpinan yang khusus dan mengunakan saran serta prasarana kepemimpinan untuk memimpin bawahan, guna melaksanakan tugas dengan baik.

Dari uraian-uraian tentang pengertian kepemimpinan diatas dapat didefenisikan unsur-unsur utama sebagai esensi kepemimpinan yaitu: unsur pemimpin atau orang yang mempengaruhi, unsur orang yang dipimpin sebagai pihak yang dipengaruhi, unsur interaksi atau kegiatan/usaha dalam proses mempengaruhi unsur tujuan yang hendak dicapai dalam proses mempengaruhi, unsur prilaku/ kegiatan yang dilakukan sebagai hasil mempengaruhinya. Jadi dapat disimpulakan bahwa kepemimpinan adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain agar melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.

c. Karakteristik Pemimpin

Karakteristik seorang pemimpin dapat diartikan dengan ciri khas khusus yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Sebagai contoh dapat kita lihat yakni antara pemimpin Kristen dan duniawi yang harus berbeda.

Kajian Alkitab tentang Karakteristik pemimpin

a. Karakteristik Pemimpin dalam Perjanjian Lama

Kepemimpinan Kristen mempunyai keunikan tersendiri dilihat dari hakekat yang teosentris. Kepemimpinan rohani merupakan suatu campuran antar sifat-sifat alamiah juga diberikan Allah, Sifat-sifat ini mencapai efektifitasnya yang tertinggi jika digunakan melayani Allah dan untuk kemuliaan Allah. Petrus Octavianus menuliskan bahasa seorang pemimpin rohani juga ikut serta merasakan pergumulan orang yang dipimpinya.

Menurut Yakob Tomatala kepemimpinan Kristen adalah suatu proses terencana yang dinamis dalam konteks pelayanan Kristen yang didalamnya untuk memimpinumatnya guna mencapai tujuan Allah melalui manusia.

Manusia diciptakan Allah dengan materi kepemimpinan. Dalam Kej.1:26, dikatakan bahwa manusia diciptakan Allah untuk berkuasa atas alam. Arti berkuasa dalam Kej.1:26 adalah “radah”(menginjak, menaklukkan ) dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk memerintah, berkuasa, menguasai, berotoritas, dan memimpin atas bumi dan lingkungannya.

Tuhan telah menetapkan tugas kepemimpinan Kristen. Sehingga pemimpin-pemimpin Kristen bertanggung jawab kepada Tuhan. Menurut Ray Anderson bahwa semua kepemimpinan Kristen harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya pada semua orang yang mereka pimpin, karena Tuhan sendirilah yang sudah menyediakan orang itu.

Seorang pemimpin Kristen sebagai orang yang telah ditebus Allah, harus yakin oleh Allah untuk tanggung jawab kepemimpinan, guna memimpin suatu kelompok umat Allah (Kej.12, Kel.2-7, Rom. 2:8).

Istilah pemimpin yang digunakan dala Perjanjian Lama terdapat dua kata yaitu: Sare dalam Kel.18:21 digunakan sebanyak empat kali. Istilah kedua yaitu: Nesi’e dalam Kel.16:22. Istilah Sare merupakan bentuk kata benda maskulin jamak yang akar katanya sar (pejabat, pemimpin pangeran). Dalam konteks ini istilah Sar dihubungkan dengan istilah Nesi (pemuka, kepala, raja) dan istilah Khayil (kuat, capak, kaya) istilah ini dekat dengan seret (melayani). Istilah Nesii akar katanya Nesi merupakan bentuk kata benda maskulin jamal. Holy Bible mengunakan istilah Sare sama dengan Leaders.

Istilah kepemimpinan (sare) yang digunakan dalam Perjanjian Lama yang terdapat dalam Kel. 16:22, 18:22 menunjuk pada karakteristik seorang pemimpin sebab dihubungkan dengan dengan kata : Penguasa, Kaya, Cakap, Kuat, pemuka, Raja, Kepala bakan Melayani. Perjanjian lama memilih seorang pemimpin adalah seseorang yang telah dipersiapkan, sebab tujuanya supaya kuat, cakap, sehingga tak mudah goyah oleh goncangan. Dalam konteks ini pemimpin harus dipersiapkan, seperti apa yang dilakukan oleh Musa, atas panggilannya sebagai pemimpin, ia memiliki hikmat untuk membagi-bagi kekuasaannya. Itulah kecakapan yang dimiliki Musa. Dalam hal ini Perjanjian Lama dalam memilih pemimpin tidak sembarangan, perlu adanya proses dan memiliki sifat yang cocok sebagai pemimpin, sama seperti Musa sebagai pemimpin yang dipercayai Allah.

Jadi karakteristik pemimpin dalam perjanjian lama adalah : cakap, takut akan Allah dan dapat dipercaya.

b. Karakteristik Pemimpin dalam Perjanjian Baru

R. Moot menyimpulkan kepemimpinan rohani bahwa apa yang dipikirkan oleh pemimpin rohani yang pasti ada pada pikiran Tuhan Yesus, ketika ia berkata “Berangsiap ingin menjadi terkemuka diantara kamu hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya”. Kepemimpinan dalam arti memberikan pelayananyang sebesar-besarnya, yang tidak mengenal lelah dan terus-menerus memusatkan perhatiannya pada perkerjaan, yaitu membagun kerajaan Tuhan Yesus Kristus.

Kepemimpinan Kristen juga memiliki Konteks pelayanan sebagai faktor situasi yang berkaitan dengan unsur waktu, tempat dan situasi khusus dalam konteks hidup yang berbeda dan memberi kepadanya nilai lebih. Selain itu juga pemimpin Kristen harus memiliki dasar kepemimpinan bahwa ia terpanggail sebagai pelayan-hamba (Mrk. 10:42-45). Seorang pemimpin Kristen terpanggil oleh Allah kepada tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pelayan dan status segabai hamba Allah.

Dalam Perjanjian Baru mengunakan kata pemimpin arkegon dari arxw yang artinya memerintah, arkegon artinya pemerintah/pemimpin. Kata pemimpin terdapat 13 kali dalam kitab perjanjian Baru yaitu dalam Mat.2:6,23:10, 23:16, Luk.22:26, Yoh.2:8, 7:48, 12:42 Kis.5:31,7:35, 23:5, Ibrani 13:7, 13:17.

Kata arkegon digunakan berhubungan dengan kata swhtra (sotera/ Soter) yang atinya penyelamat, arxw (pemimpin) adalah soter atau penyelamat berarti mempunyai kemampuan, kekuatan, menyelamatkan yang dipimpinnya bukan sebagai penyesat.

Dalam Kis 7:35 istilah arxw yang digunakan adalah arxonta yang dihubungkan dengan kata diskasthn dari kata dikasiw yang berarti membenarkan, memberi keputusan yang benar. Artinya pemimpin adalah seorang hakim yang mampu melihat kebenaran.

Dalam Mat.2:6 kata pemimpin dihubungkan dengan kata poimenei dari kata poimen yang artinya gembala. Artinya seorang pemimpin adalah seorang gembala yang bertindak bukan sebagai pengusa tetapi gembala yang lemah lembut dan bertanggung jwab terhadap keslamatan domba atau bawahan.

Dalam Luk.22:26 kata pemimpin dihubungkan dengan kata diakonon dari diakonos (pelayan). Artinya pemimpin seorang pemimpin adalah seorang pelayan, bukan penguasa. pelayan bagi yang didampinginya. Meneladani sikap Yesus sebagai yang tidak meninggikan diri berarti memiliki sikap rendah hati dan lemah lembut, rela berkorban dan siap bertugas (melaksanakan tugas).

Jadi dalam hal ini karakteristik seorang pemimpin dalam perjanjian lama dan baru adalah: cakap, takut akan Allah, Dapat dipercaya, sebagai gembala, rela melayani.

Karakteristik menurut para pakar

Bill Newman menuliskan empat langkah tepat yang harus dipahami oleh pemimpin untuk mengembangkan operasi/peran kerja pemimpin yaitu : a. Tujuan dan strategi, baik dalam jangka panjang maupun pendek, b. Organisasi ini menyangkut manusia dan strukturnya, c. Penerapan, pelaksanaan rencana dari hari ke hari, d. Ketekunan, berguna untuk mempertahankan kekuatan yang ada. Sehingga dengan memahami peran kerja yang benar maka seorang pemimpin dapt memberikan inspirasi, semangat kepada bawahannya untuk meningkatkan kemampuan kerja suatu institusi, lembaga atau tim yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin tidak harus seorang yang memiliki pelayanan yang besar atau yang memegang jabatan yang memberi pengarus pada kehidupan ribuan orang. Pemimpin adalah seorang yang meminpin dalam lingkungan pengaruhnya.

Pandangan tradisional mengemukakan bahwa ada ciri-ciri khusus yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin yaitu kecerdasanm, pendidikan, rasa tanggung jawab, kehandalan, partisipasi sosial dan status ekonomi. Selain pandangan diatas tersebut terdapat beberapa ahli yang mengutarakan pendapatnya yaitu:

·Kantz mengetengahkan tiga karakteristik pemimpin yang efektif yakni,1. Memiliki keterampilan, 2. Memiliki keterampilan manusiawi, 3. Keteranpilan konseptual dalam menganasila situasi yang rumit

·Bowers mengetengahkan tiga karakteristik pemimpin yaitu : Pertama, dukungan yakni perilaku yang menunjukkan kemampuan meningkatkan harga diri orang-orang yang dipimpinya, kedua, kemudahan interaksi perilaku pemimpin yang merangsang anggota organisasinya untuk mengembangkan hubungan yang akrab, tiga, kemudahan kerja untuk mencapai sasaran, melalui aktivitas penjadwalan.

Jadi melalui uraian tersebut seorang pemimpin perlu memiliki karakteristik yang baik, perlu menguasai pengetahuan, keahlian dan kemapuan yang penting di bidang organisasinya serta memiliki pribadi yang baik. Selain tiu juga seorang pemimpin harus jujur karena menyangkut nilai dan etika. Yakob Tomatala dalam bukunya berjudul “kepemimpinan yang dinamis” menyebutkan ada dua perlengkapan dasar yang harus ada pada seoarang peminpin yaitu:

Pertama, perilaku pemimpin yang berhubungan dengan sikap konsiderasi yaitu factor hubungan antar manusia dan inisiasi sturktur yaitu penekanan pada struktur dan tugas. Kedua, alat perlengkapan,infrakstrutur, lingkungan kerja, system kerja, system komunikasi, dana dan sebagainya. Alat ini sebagai saran penunjang pelaksanaan kinerja.

Kepemimpinan Kristen didasarkan atas permis utama bahwa Allah didalam kehendak-Nya yang berdaulat telah menetapkan serta memilih setiap pemimpin Kristen kepada pelayanan memimpin. Dilain pihak kepemimpinan Kristen harus memiliki dasar etika moral yang alkitabiah. Dalam kepemimpinan Kristen presuposisi dasar etika moral didasarkan atas inkarnasi Yseus Kristus (Yoh. 1:1-14, Filipi 2:1-11). Dasar etika moral kepemimpinan Kristen adalah Yesus Kristus, kehidupan, kaya, ajaran dan perilaku-Nya. Hal ini merupakan taologis filosofis kepemimpinan Kristen, di mana seluruh kerangka kepemimpinan Kristen dibangun atas dasar ini.

Dari uraia-uraian yang diungkapkan oleh para pakar tentang karakteristik pemimpin, maka dapatlah disimpulakn Karakteristik Pemimpin menurut para pakat adalah:

1.Memiliki tekad yang kuat

2.Memiliki kemampuan baja

3.Jujur

4.Integritas

5.Sangat percaya diri

6.Kreatif

7.Fleksibel

8.Berkharisma

9.Mampu bekerja sama

10.Mampu secara mental dan intelektual

11.Rohani baik

12.Pernikahan dan keluarga Baik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline