Lihat ke Halaman Asli

Sirkus Lumba-lumba di Malang Menuai Kecaman

Diperbarui: 17 Maret 2016   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="itu adalah gambar benner sirkus lumba-lumba di jalan soekarno hatta Malang. (Sumber : Dok Pribadi 17 Maret 2016)"][/caption]

Akhir-akhir ini disepanjang jalan kota Malang banyak dijumpai poster-poster atau plakat tentang pertunjukkan satwa mamalia atau yang sering kita dengar dengan istilah sirkus lumba-lumba, dengan adanya rencana diadakan sirkus ini, banyak para komunitas atau pencipta satwa mamalia yang cerdas ini yang tidak setuju atau menolak dengan diadakan sirkuis ini, dikarenakan menurut mereka dalam proses penyelenggaraan banyak sekali hal-hal yang menyalahi aturan yang telah dibuat, 

seperti contoh yang saya kutip dari kompas.com dalam investigasi yang disampaikan oleh change.org yang menyuarakan agar pmenutup sirkus lumba-lumba, karena satwa ini dibuat lapar agar mudah menurut, selama perjalanan lumba-lumba hanya dibugkus dengan spon/kain basah yang dilumuri lotion /mentega agar tetap lembab lalu ditaruh dalam box seukuran tubuhnya, lumba-lumba diangkut dengan cara yang tidak layak, pindah dari kota satu ke kota lainnya dengan truk tanpa pernah melihat lautan lagi, lumba-lumba dipaksa untuk melakukan aksi yang berbahaya , 

jika tidak mau menuruti maka lumba-lumba akan diperlakukan secara buruk oleh pelatih, dan banyak lagi perilaku-perilaku yang kurang memenuhi aturan yang sering dilakukan oleh si penyelenggara.

Lumba-lumba adalah mamalia yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat komplek, lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada didepannya, sehingga terhindar dari benturan.

Lumba-lumba adalah mamalia yang dilindungi oleh UU No 5 tahun 1990 Tentang konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, lumba-lumba saat ini termasuk salah satu mamalia yang terancam kelestariannya, dikarenakan adanya tindak eksploitasi dan penyalahgunaan, seperti di jadikan objek mengemis untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan dijadikan sebagai bisnis untuk kepintingan mereka sendiri.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang masih memanfaatkan lumba-lumba sebagai sarana rekreasi dan sirkus, di negara-negara lain hal itu sudah dilarang bahkan sudah ada undang-undang yang melarang praktek sirkus lumba-lumba tersebut. 

Di kota Malang ini sirkus lumba-lumba banyak diminati oleh kalangan masyarakat terutama anak-anak, kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa sirkus itu sebagai sarana edukasi dan hiburan, masih ribuan bahkan ratusan ribu masyarakat Malang maupun masyarakat Indonesia yang tidak tahu tentang fenomena yang sesungguhnya dibalik sirkus lumba-lumba, kebanyakan masyarakat kita terhipnotis oleh menariknya suguhan yang diberikan oleh pelaku sirkus, sehingga kita tidak tahu kejadian sesungguhnya yang terjadi pada lumba-lumba.

Kalau bicara yang katanya sirkus lumba-lumba itu sebagai nilai pendidikan (edukasi), saya sebagai orang yang mengamati saja, menurut saya tidak ada nilai-nilai pendidikan yang tertanam dalam sirkus lumba-lumba itu. Apakah dalam sirkus lumba-lumba para pelatih/instruktur menerangkan bagaimana mereka menjaga anaknya, terus bagaimana cara lumba-lumba dalam melindungi dirinya, ilmu tentang itu semua tidak sedikit pun terdapat pada sirkus lumba-lumba. lalu apa yang kita pelajari/nilai edukasi dari lumba-lumba yang bermain bola dan melompat di dalam lingkaran api? TIDAK ADA SAMA SEKALI.

Menurut laporan Jakarta Globe, Februari 2013 “Indonesia adalah negara terakhir yang masih memperbolehkan sirkus lumba-lumba diadakan dari satu kota ke kota lain, banyak lumba-lumba sirkus yang mati karena stes, keracunan klorin , hingga karena perawatan yang kurang baik.”

Masih banyak cara menikmati keindahan dan kelucuhan lumba-lumba itu, antara lain melihat di lautan lepas, seperti di Lovina di Bali, Teluk Kulian, Pantai Manado dan Bahkan pantai yang berada di Malang terkadang bisa melihat lumba-lumba secara bebas, salah satunya di pantai Bajul Mati yang terletak di Malang Selatan, seperti yang pernah saya dengar cerita dari masyarakat setempat, bahwa masyarakat setempat sering melihat lumba-lumba bermain di area pantai bajul mati, tempat itu semua masih beberapa surga kecil di Indonesia  tenpat bisa menyapa dan menemukan mereka, tanpa harus menyisakan jejak siksa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline