Lihat ke Halaman Asli

Nova Rio Redondo

#Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mengurai Perbedaan Kemampuan Empati dan Telepati

Diperbarui: 30 Mei 2023   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

connection mindfulness meditation stress (telepati dan empati) | freepik.com

Dalam dunia yang penuh dengan kompleksitas hubungan sosial, manusia telah lama mempelajari dan mencoba memahami kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan sesama. Terdapat dua kemampuan yang terus memikat imajinasi kita yaitu empati dan telepati. 

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, membawa kita pada perjalanan yang mendalam ke dalam perspektif orang lain. Sebaliknya, telepati, fenomena yang menghadirkan kemungkinan komunikasi langsung antara pikiran dan kesadaran, melampaui batasan konvensional komunikasi verbal.

Keduanya membawa kita melampaui batas-batas komunikasi konvensional, mendorong kita untuk menjelajahi potensi yang belum terungkap dari alam pikiran dan perasaan manusia.

Empati, sebagai kemampuan yang hampir setiap orang miliki, melibatkan kepekaan terhadap perasaan dan emosi orang lain. Saat kita berempati, kita dapat merasakan kegembiraan, kesedihan, rasa sakit, atau kecemasan yang mereka alami, meskipun mungkin dengan tingkat yang berbeda.

Sedangkan telepati merupakan kemampuan yang menjadi objek minat dan keingintahuan manusia. Telepati melibatkan kemungkinan komunikasi atau transfer pikiran dan informasi secara langsung antara individu, tanpa memerlukan kata-kata atau bahasa verbal sebagai perantara. 

Dalam memahami perbedaan antara empati dan telepati, kita perlu mengakui bahwa empati merupakan kemampuan yang nyata dan luas dimiliki oleh banyak orang, sementara telepati masih dianggap sebagai kemampuan yang belum terbukti secara ilmiah.

Secara sederhananya, empati adalah kemampuan manusia untuk membaca perasaan orang lain, sedangkan telepati adalah kemampuan seorang membaca pikiran orang lain.

Emotional Intelligance (Book) Daniel Goleman |danielgoleman.info

Daniel Goleman, seorang psikolog terkenal yang dikenal karena bukunya yang berjudul "Emotional Intelligence", telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemahaman tentang empati.

Goleman menggambarkan empati sebagai kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, serta memiliki kemampuan untuk berempati dengan pengalaman mereka.  Ia menganggap empati sebagai bagian integral dari kecerdasan emosional, yang melibatkan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan menggunakan emosi secara efektif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline