Sudah terlalu lama rasanya diriku ini tidak berjumpa dan saling bertegur sapa di laman Kompasiana ini. Sudah hampir satu setengah bulan tidak membagikan cerita, pengalaman, pengetahuan dan harapan saya di Kompasiana.
Satu setengah bulan memang bukan waktu yang terlalu lama bagi sebagian orang yang meninggalkan hobinya untuk lebih fokus melakukan kegitan yang memang saat itu sangat harus dikerjakan. Walaupun terkadang masih terdapat waktu luang untuk menulis sesuatu, tetapi selalu ada saja benih-benih rasa malas yang terkadang datang secara begitu saja entah dari mana.
Sudah banyak hal yang telah saya optimalkan selama beberapa bulan belakangan, tapi memang terkadang selalu saja ada hambatan yang membuat suatu hal tidak berjalan semestinya.
Setelah beberapa bulan tidak menuliskan sesuatu, tiba-tiba datang sebuah rasa yang menggebu untuk kembali menyapa kerabat lama kompasiana yang sudah lumayan lama tidak berjumpa.
Rasa menulis itu rasanya datang dengan sangat tepat di pertengahan bulan Ramadhan 1441 Hijriah ini. Sembari perasaan itu sudah dituangkan, tiba-tiba muncul sebuah ide lain "Sepertinya Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk membagikan amalan kebaikan" mengingat perbuatan baik di bulan Ramadahan memiliki kelipatan pahala jika dilakukan dengan benar dan ikhlas.
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata:
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar melakukan kebaikan. Kedermawanan (kebaikan) yang beliau lakukan lebih lagi di bulan Ramadhan yaitu ketika Jibril 'alaihis salam menemui beliau. Jibril 'alaihis salam datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apabila Jibril 'alaihi salam datang menemuinya, tatkala itu beliau adalah orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus." (HR. Bukhari no. 4997 dan Muslim no. 2308)
Satu setengah bulan lalu mungkin merupakan sebuah kecologan untuk diri saya, karena saya sudah bertekad untuk tetap menulis minimal menulis satu karya yang entah itu berupa cerita, opini, atau sedikit pengetahuan yang lebih dari 300 kata atau lebih dimanapun itu. Tapi sepertinya "win streak" saya telah terputus untuk melakukan hal tersebut.
Meskipun waktu berjalan begitu cepat, tidak ada salahnya memulai dari awal meskipun itu agak lembut dan lambat.
Sepertinya aku membutuhkan bebrapa bacaan untuk menambah sebuah pegetahuan atau mungkin menambah imajinasi yang telah memudar, mungkin bisa diawali dengan Quran untuk menambah keimanan.