Lihat ke Halaman Asli

Nova Rio Redondo

#Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan adalah Bukti Nyata Kerumunan Dapat Menelan Korban

Diperbarui: 31 Oktober 2022   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itaewon Tragedy | koreaboo.com

Tragedi Kanjuruhan yang menelan banyak korban jiwa rasanya baru saja terjadi dan masih membekas dibanyak ingitan masyarakat Indonesia bahkan Dunia. 

Saat tragedi Kanjuruhan baru berlalu dunia kembali berduka dan dihebohkan dengan tragedi Itaewon yang terjadi di Korea Selatan.

Tragedi Itaewon yang terjadi pada 29 Oktober 2022 di Seoul, Korea Selatan ini terjadi dikarenakan setelah ratusan ribu orang yang ingin merayakan Hallowen datang menyerbu kawasan di Itaewon.

Dilansir dari CNN Indonesia kejadian yang menelan banyak korban jiwa itu terjadi pada sekitar pukul 22:20 waktu setempat. Kejadian berawal di salah satu jalan sempit yang menanjak. 

Saat itu, sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan ternyata terjatuh, menimpa massa di bawahnya. Di tengah kepanikan, para pengunjung saling injak.

Kejadian yang terjadi di Itaewon itu tentunya mengingatkan kita tentang tragedi Kanjuruhan. Walaupun berbeda acara, tempat, dan waktu, kejadian yang menimbulkan banyak korban dikerumunan itu nyata adanya.

Mungkin sebagian dari kita berpikir "kok bisa ya kejadian seperti itu dapat menelan banyak korban jiwa?"

Saya sendiri juga berpikir seperti itu. Kejadian di Itaewon dan Kanjuruhan yang menimbulkan banyak korban jiwa tentunya sangat tidak terduga dan terjadi begitu saja. 

Tetapi dengan adanya dua kejadian tersebut kita dapat pelajaran yang sangat berarti tentang bahanya sebuah kerumunan.

Kematian yang disebabkan kerumunan kebanyakan adalah kesulitan bernafas, setelah kesulitan bernafas kemudian orang itu akan pingsan kemudian terjatuh yang membuat orang disekitar panik dan membuat orang lain saling dorong. Di saat seperti itulah akan lebih banyak orang yang jatuh kemudian terinjak-injak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline