Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Gowa Tallo

Diperbarui: 18 November 2024   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejarah Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan Gowa Tallo berdiri pada tahun 1565. Awalnya hanya ada satu kerajaan yaitu Gowa. Tapi karena perebutan kekuasaan, maka terbelah jadi dua yaitu Kerajaan Gowa dan Tallo. Para rajanya kemudian memutuskan bersatu kembali dan berdirilah Kerajaan Gowa Tallo. Pendiri Kerajaan Gowa Tallo adalah Raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Kallonna.

 Kerajaan Gowa dan Tallo menjadi kerajaan Islam karena dakwah dari Datuk ri Bandang, Datuk Pattimang, dan Datuk di Tiro. Sejak tahun 1605, Sutan Alauddin dan keluarganya memeluk Islam.

Masa Kejayaan Kerajaan Gowa Tallo

Tahun berdirinya Kerajaan Gowa Tallo adalah 1565 setelah ada kesepakatan "Dua Raja Tetapi Satu Rakyat" yang dibuat antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Meski awalnya pecah, tapi akhirnya dengan sistem pembagian kekuasaan akhirnya bisa damai dan sukses. Malahan penggabungan kekuasaan ini menjadikan kerajaan sangat maju di berbagai bidang. Kerajaan Gowa Tallo paling berjaya di era pemerintahan Sultan Hasanuddin tahun 1653. Ada banyak bidang yang sukses di bawah Sultan Hasanuddin. Mulai dari pendidikan dan kebudayaan Islam, di mana banyak warga Gowa Tallo yang belajar Islam dari Banten. Selain itu, perdagangan internasionalnya juga luar biasa sukses.

Dijuluki Ayam Jantan dari Timur, Sultan Hasanuddin sangat anti terhadap dominasi asing. Ia tak ragu langsung memimpin perang sendiri melawan VOC. Seperti pada banyak kerajaan Nusantara lainnya, VOC akhirnya mengadu domba Kerajaan Gowa Tallo dengan Kerajaan Bone, yang terbukti berhasil menjadi awal keruntuhan Gowa Tallo.

Kehidupan Politik Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan Gowa dan Tallo merupakan dua kerajaan yang menggabungkan diri menjadi satu dan menjadi Kerajaan Makassar. Tapi sebenarnya di daerah sekitarnya ada cukup banyak negara lainnya yang memilih untuk tetap berdiri sendiri. Awalnya, raja kerajaan ini belum beragama Islam. Baru Karaeng Matoaya yang memeluk agama Islam dan kemudian bergelar Sultan Alaudin.

Sistem pemerintahannya menggunakan sistem pembagian kekuasaan. Artinya, raja dipilih dari garis keturunan raja Gowa. Sedangkan perdana menteri dipilih dari keturunan raja Tallo. Hal ini dilakukan berdasarkan kesepakatan "Dua Raja Tetapi Satu Rakyat" yang dibuat tahun 1565. Dua kerajaan yang terpecah karena perang saudara pun akhirnya bersatu kembali. Sistem ini terbukti sukses.

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan Gowa Tallo merupakan kerajaan maritim yang pelayaran dan perdagangannya sangat berkembang. Tapi secara ekonomi, kerajaan ini paling maju di bawah kepemimpinan raja Gowa Tallo, Sultan Hasanuddin. Saat itu, Kerajaan Makassar menjadi kerajaan maritim paling besar sekaligus pusat perdagangan di kawasan Nusantara bagian timur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline