Lihat ke Halaman Asli

Rio Pongpadati

ASN pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Bumdes Tumang Eksis di e-Katalog Nasional dan Sektoral Kemendesa PDTT, Menjadi Urat Nadi Perekonomian Desa dari Kecamatan Cepogo Boyolali

Diperbarui: 20 Juni 2024   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Milik Penulis Foto Bersama Kepala Desa Cepogo dan Perangkat Desa serta Direktur Bumdes Tumang Cepogo

Berawal dari mengolah sampah warga desa, Bumdes Tumang kini menjelma menjadi salah satu nadi masyarakat Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, Bumdes yang didirikan pada tahun 2019 ini berada di tengah kawasan para pengrajin logam, dan tidak hanya melayani sektor sampah keluarga dan keuangan masyarakat desa, namun juga kebutuhan masyarakat lainnya, seperti jasa ekpedisi, pembayaran pajak, pertamini dan perternakan magot, sehingga keberadaanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan menjadi urat nadi ekonomi Desa Cepogo, kesuksesan Bumdes Tumang tidak terlepas dari tangan dingin Bapak Mawardi selaku Kepala Desa Cepogo dan Bapak Felani sebagai Direktur Bumdes Tumang.

Milik Bumdes Tumang Cepogo Garuda Pancasila Kecil

Secara Geografis Desa Cepogo terletak 900 mdpl di lereng Gunung Merapi dan Merbabu saat ini, desa tersebut dihuni sekitar 9 ribu dengan pembagian 49 RT dan 16 RW. mempunyai luas 3.950.900 Hektar, tanah kas Desa 584.30 ha. Selain menjadi pengrajin ukir logam, masyarakat di sana memiliki mata pencaharian, seperti petani, pedangan, dan peternak.

Kini Bumdes Tumang juga melihat peluang target pasar sektor Pemerintah, dengan ikut serta dalam e-Katalog Sektoral sebagai penyedia Kategori Bumdes/Bumdesma yang menyediakan aneka kerajianan dari Desa Cepogo, mulai dari Kaligrafi, Vas Bunga hiasan dinding, aksesoris meja hingga lambang Garuda Pancasila juga dapat diperoleh dari Desa Cepogo, dan banyak lagi kerajinan lainnya yang pasti dibutuhkan oleh pemerintah pusat maupun daerah dan juga masyarakat, Bumdes tumang juga melayani kerajinan costum sesuai permitaan pemesan.

Sebanyak 340 penyedia terdaftar  dalam e-Katalog Elektronik Sektoral Kementerian Desa PDTT, 318 transaksi pengadaan barang/jasa dari 8.493 jumlah produk yang telah tayang dan telah menyerap anggaran sebesar Rp. 12.653.061.443,- per 06 Mei 2024, yang diantaranya adalah belanja produk Bumdes/Bumdesma. Dalam pilot projetnya Kementerian Desa PDTT telah meluncurkan 9 Bumdes/ Bumdesma yang telah tergabung dalam e-Katalog Sektoral dengan jumlah produk sebanyak 91 produk, dan ada 12 produk kerajinan kuningan dan tembaga yang telah ditayangkan oleh Bumdes Tumang Cepogo Boyolali, diantaranya adalah logo Garuda Pancasila, kaligrafi, logo lembaga, vas Bungan dan sebagainya.  Kementerian Desa PDTT terus menerus melakukan sosialisasi dan membantu agar Bumdes/Bemdesma mampu merambah pasar nasioanal dan menjangkau APBN/APBD melalui e-katalog nasional dan sektoral Kementerian Desa PDTT, hal ini diharapkan menjadi daya ungkit bagi Bumdes/Bumdesma dalam cakupan pasar yang luas dan peningkatan penjualan produknya.

Milik Bumdes Tumang Cepogo Vas Tembaga Motif Gedhokan

Belum lama ini Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) meluncurkan katalog elektronik (e-katalog) versi terbaru, yaitu versi 6 (V6), yang diharapkan dapat menjadi lompatan bagi kinerja pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Dengan e-katalog V6, LKPP berharap terjadi peningkatan jumlah tayang produk mengingat sistem e-katalog ini lebih responsif, tidak membingungkan, simpel, dan mudah diakses dari berbagai jenis perangkat.

"Besar harapan kami semuanya dengan diluncurkannya e-katalog versi 6 ini akan terjadi lompatan kinerja pengadaan Indonesia yang lebih baik dan lebih besar lagi ke depannya, dan berharap terjadi peningkatan jumlah tayang produk mengingat sistem e-katalog ini lebih responsif, tidak membingungkan, simpel, dan mudah diakses dari berbagai jenis perangkat" kata Kepala LKPP Hendrar Prihadi saat peluncuran e-katalog V6 di Jakarta, Dengan e-katalog V6, sebagaimana yang dikutip dari antaranews.com

Platform e-katalog sendiri diluncurkan pertama kali pada tahun 2012 dan terus berkembang hingga hari ini. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan minimal sebanyak 1 juta produk tayang untuk 2022 dan naik menjadi 5 juta produk tayang di 2023.

"Target dari Pak Presiden sendiri sebenarnya mencapai Rp500 triliun. Kenapa begitu? Karena beliau melihat, rencana umum pengadaan kita ini APBN-APBD selama setahun selalu di atas Rp1.200 triliun. Jadi mestinya separuhnya bisa lewat e-katalog. Ini yang sedang kita kejar," imbuh Hendrar dalam acara peluncuran tersebut.

Sesuai amanat Presiden Jokowi, LKPP menekankan bahwa proses pengadaan barang dan jasa hari ini sudah mulai harus beralih ke e-katalog. Hal ini karena dinilai lebih transparan, efisien, dan bisa mempercepat penyerapan anggaran. Selain itu, kehadiran e-katalog juga mendukung produk dalam negeri dan UMKM.

Milik Bumdes Tumang Cepogo Logo Kantor Bundar

Harapan bapak Felani selaku direktur Bumdes Tumang juga sangat besar atas bergabungnya dengan e-katalog "Kita sangat terbantu terutama para pengrajin ukir logam desa cepogo untuk bisa memasarkan produk produk nya ke dinas dinas dengan transaksi melalu E Katalog Kementrian Desa PDTT, yang mungkin selama ini tidak terjangkau oleh para pengrajin, kami juga berharap dengan bergabung nya Bumdes Tumang dengan E-Katalog Kementerian Desa PDTT bisa semakin membantu mengembangkan usaha UMKM yang ada di Desa Cepogo Untuk semakin luas dalam memasarkan produk-produk mereka" Tutur Bapak Felani Ade Widakdo selaku Direktur Bumdes yang merupakan alumnus Universitas Gajah Mada ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline