Lihat ke Halaman Asli

Rio Nazar

Mahasiswa

Mawar Merah

Diperbarui: 8 Desember 2024   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan: Penulis mengambil gambar di kebun bunga saat piknik bersama rekan-rekannya. | Sumber: Dokumen pribadi Penulis

Pendahuluan Penulis Membuat Puisi

Puisi Mawar Merah karya Rio Nazar Rifaldo tercipta sebagai bentuk refleksi penulis terhadap simbolisme yang terkandung dalam bunga mawar merah. Bunga ini, meskipun dikenal dengan keindahannya yang mempesona, juga memiliki duri yang tajam sebagai peringatan bahwa di balik keindahan sering kali ada rasa sakit atau tantangan. Penulis menggunakan bunga mawar merah sebagai metafora untuk menggambarkan kehidupan, yang kadang penuh dengan kebahagiaan, namun juga tidak terlepas dari luka dan penderitaan. Melalui puisi ini, penulis mengajak pembaca untuk merenungkan makna di balik keindahan, serta memahami bahwa kehidupan yang indah juga membawa ujian dan tantangan.

Rangkuman Puisi

Dalam puisi Mawar Merah, penulis menggambarkan keindahan bunga mawar merah yang menyambut hari baru dengan aroma dan warnanya yang mempesona. Mawar merah ini, yang awalnya terlihat begitu indah, ternyata memiliki duri yang menyakitkan. Hal ini menjadi simbol dari kenyataan hidup, di mana keindahan sering kali disertai dengan tantangan dan luka. Meskipun demikian, mawar merah tetap memberikan semangat dan kebahagiaan, bahkan dalam kesulitan sekalipun. Aroma dan penampilan bunga mawar ini mengingatkan kita untuk tetap mencari semangat dan keindahan hidup, meski ada kesulitan di baliknya.

Pesan Penulis kepada Pembaca

Melalui puisi ini, penulis ingin menyampaikan bahwa hidup adalah kombinasi antara kebahagiaan dan kesulitan. Mawar merah sebagai simbol keindahan menunjukkan bahwa meskipun kita sering dihadapkan pada tantangan atau luka, kita harus tetap menghargai dan menikmati keindahan hidup yang ada. Durinya mengingatkan kita bahwa setiap kebahagiaan datang dengan perjuangan dan pengorbanan. Penulis mengajak pembaca untuk tidak hanya melihat keindahan yang ada di permukaan, tetapi juga untuk menghargai proses dan pelajaran yang datang dari setiap kesulitan. Dengan cara ini, kita dapat lebih memahami dan menghargai arti sejati dari kehidupan yang penuh warna ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline