Lihat ke Halaman Asli

RA

berita dan artikel politik

FGD Progres Divestasi PT Freeport dalam Perspektif Lingkungan

Diperbarui: 31 Oktober 2018   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jakarta - Kegiatan Focus Group Discussion Bidang Lingkungan Hidup PB HMI dengan tema "Progres Divestasi PT. Freeport Dalam Perspektif Lingkungan".

Acara FGD ini berlangsung di Warung Daun (Jl. Cikini Raya No. 26, Menteng -- Jakarta Pusat), dilaksanakan pukul 14.30 WIB.

"Dampak lingkungan yang di timbulkan sangat besar sekali, ada sekelompok orang yang merusak alam" ujar narasumber Dosen Trilogi.

"RI hari ini mendapatkan 51% saham freeport katanya, apakah ini benar atau tidak ini masih penuh tanda tanya, 98% penjualan emas dari Indonesia jadi besar sekali keuntungan tambang freeport ini" ujar narasumber 

"Kerugian yang ditimbulkan oleh RI sangat besar, bukan hanya ekonomi tetapi juga alam salah satunya perairan tercemar merkuri dan terkontaminasi logam berat" Ujar narasumber.

"Pertambangan emas terbesar di dunia ini tidak menguntungkan masyarakat setempat, malah merusak lingkungan sekitar" ujar narasumber.

Robby Ka Bid Lingkungan Hidup PB HmI Periode 2018-2020 mengatakan "diskusi ini lahir karena ada fakta-fakta baru dan itu teryata divestasi ini belum berjalan, dari hasil skema poin pertama sampai enam tidak ada ke pihak ekologis, hasil presentasi PT Freeport".

"Pak Mahfud di ILC mengatakan Ada kekuatan besar atau ada perjanjian internasional" ujar robby

"Divestasi PT FFI ini harus di tinjau kembali, kita tekan kan kepada pemerintah untuk menyelesaikan sengketa terlebih dahulu, diskusi selanjutnya kita akan mengundang segala pihak termasuk KPK, karena ada indikasi jahat dalam izin" ujar robby.

"Kalau bicara divestasi ini kita harus memakai teori konspirasi, bisa saja kita mencurigai hal-hal lain dibalik ini" ujar roby

"Kalau saya masih ketua bidang lingkungan hidup PB HMI saya masih di depan untuk masalah ini" ujar roby.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline