Sukses pada dasarnya bermula dari mental. Kita bisa saja miskin namun jika kita yakin bahwa kita bisa sukses, itulah yang akan kita raih. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang terlahir kaya, namun tidak memiliki mental sukses, kelak ia pun bisa jatuh melarat.
Namun, ada sifat dan karakteristik mental tertentu yang harus seseorang miliki agar ia bisa sukses dalam bidang bisnis yang ia geluti. Sifat dan karakteristik mental tersebut akan sangat penting untuk menentukan apakah seseorang bisa berhasil dalam persaingan bisnis yang begitu kompetitif.
Caring merupakan bagian inti yang penting dalam ilmu keperawatan. Watson (1979) dalam tulisannya berjudul Theory of Human Caring, mengemukakan bahwa caring adalah jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi klien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan klien untuk sembuh (Perry & Potter, 2005).
Caring dan keperawatan merupakan dua domain utama yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap kehidupan di masyarakat. Dengan kata lain, caring bukanlah semata-mata suatu perilaku/sikap, melainkan berfokus pada segala aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya.
"Dalam kaitannya dengan nursepreneurship, segala sesuatu mengenai aktivitas yang dilakukan nursepreneur yang mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan dalam menjalankan usahanya, caring merupakan sifat dan karakteristik mental yang harus dimiliki seorang nursepreneur"
Dengan demikian, perilaku caring yang ditampilkan oleh seorang nursepreneur akan mempengaruhi kepuasaan klien sehingga akan menghasilkan keuntungan bagi usaha yang dijalankan. Adapun manifestasi dari sifat dan karakteristik mental caring yang dimiliki seorang nursepreneur tersebut jika dikaitkan dengan konsep Simone Roach (1984) bahwa ada 5 (lima) karakteristik sifat caring yang dapat dijabarkan sebagai berikut (Kozier, Barbara, et.al, 2007) :
1. Compassion (kasih sayang)
Compassion adalah kepekaan terhadap kesulitan dan kepedihan orang lain dapat berupa membantu seseorang untuk tetap bertahan, memberikan kesempatan untuk berbagi, dan memberi ruang bagi orang lain untuk berbagi perasaan, serta memberikan dukungan secara penuh.
Dengan kata lain, seorang nursepreneur harus memiliki kemampuan berhubungan dengan orang lain sehingga timbul kepekaan sosial untuk memandang dari sudut pandang orang lain.
"Seorang nursepreneur harus bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya, serta menangkap motif di balik sikap orang lain"
Seorang nursepreneur harus bisa belajar untuk membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan tersebut. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang kita ingin orang lain lakukan kepada kita, dan sebagainya.
2. Competence (kemampuan)
Competence adalah memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, energi dan motivasi sebagai rasa tanggung jawab. Dengan kata lain, seorang nursepreneur dalam membangun bisnis tidak hanya berdasarkan keinginan semata, melainkan juga harus membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam berbisnis.