Sangat aneh memang jika banyak orang mengeluhkan tentang tingkat polusi asap di kota-kota besar, padahal secara tidak sadar mereka memasukkan asap yang sama berbahaya nya dengan polusi asap yang mereka hirup di kota-kota industri yang mana asap itu adalah asap Rokok. Asap Rokok adalah musuh nyata bagi setiap orang yang menghirup nya, karena secara mereka tidak sadari bahwa tiap zat yang terkandung di dalam asap rokok dapat mengurangi tiap angka harapan hidup seseorang berdasarkan tingkat kesehatan mereka.
Sudah banyak orang yang menjadi korban dikarenakan asap rokok dan berdasarkan penelitian bahwa ada sekitar 200 ribu orang tewas tiap tahunnya akibat menjadi pecandu rokok akut dan tidak aneh memang karena pada dasarnya Indonesia menduduki posisi 3 di dunia yang mana sekitar 66 juta penduduk nya merupakan perokok aktif yang mirisnya lagi adalah 3,9 juta diantaranya merupakan anak berusia 10 sampai dengan 14 tahun dimana anak-anak di usia itu seharusnya masih duduk di bangku SD dan menerima perhatian lebih dari orang tua mereka.
Namun tidak semua anak menerima perhatian lebih dari orang tua mereka dan kemungkinan besar anak-anak di usia tersebut berani untuk mencoba hal baru yang tidak pernah mereka coba sebelum nya salah satunya adalah Merokok yang mana memang anak di usia tersebut merupakan usia dimana seorang anak membentuk karakter mereka maka dari itu mereka berani untuk mencoba nya untuk mendapatkan jati diri mereka, karena mereka hanya memikirkan kenikmatan sesaat yang mereka rasakan saat merokok karna memang di dalam rokok terdapat kandungan zat nikotin yang mana zat nikotin adalah zat yang membuat seseorang menjadi candu seperti hal nya orang yang mengkonsumsi narkoba yang sama-sama memiliki zat adiktif di dalam nya padahal sudah banyak peringatan yang tercantum di setiap bungkus rokok bahwa rokok membunuh tiap-tiap orang yang mengkonsumsi nya secara aktif namun hampir semua perokok aktif mengacuhkan peringatan yang ada di bungkus nya.
Bahkan pemilik PT.Gudang garam mengatakan bahwa rokok di peruntukan bagi orang yang tidak bisa MEMBACA! Namun fakta yang lain menyebutkan bahwa orang-orang yang meninggal karena rokok tidak hanya orang yang menjadi perokok aktif melainkan juga orang-orang yang menjadi perokok pasif. Bahkan orang-orang yang menjadi perokok pasif dapat mengidap penyakit yang lebih parah bahkan kematian dari perokok aktif yang mana terdapat 600 ribu orang kehilangan nyawa mereka akibat menjadi perokok pasif padahal banyak dari orang-orang yang menjadi perokok pasif berusaha menghindar dari orang-orang yang merokok di tempat umum, namun ada saja dari para perokok yang egois dengan hasrat mereka untuk merokok.
Pemerintah telah melakukan tindakan mengatasi jumlah perokok walaupun tidak begitu optimal untuk menangani masalah rokok karena takut dianggap ekstrim dalam hal peredaran rokok. Padahal, tanpa ada nya langkah berani dan nyata tidak akan ada perubahan terkait peredaran rokok ini.
Namun sudah ada di beberapa kota besar yang memberlakukan larangan merokok di tempat umum dan pemerintah menyediakan ruangan khusus bagi mereka para perokok agar terpisah dari orang-orang yang berpotensi menjadi perokok pasif. Dan satu lagi langkah pemerintah yang sekiranya efektif yaitu menaikan harga rokok di Indonesia untuk menekan jumlah perokok karena rata-rata negara di eropa menjual harga rokok di atas Rp.100.000.00, dan kebijakan ini terbukti menekan jumlah perokok di negara mereka. Hal ini bisa saja di terapkan pemerintah Indonesia asal ada dukungan dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga tokoh adat di tiap-tiap daerah agar gagasan untuk menekan jumlah perokok di Indonesia dapat segera diterapkan dan memperbaiki kualitas kesehatan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H