Anak merasa cemas biasanya dikarenakan mereka takut pada sesuatu yang tidak jelas yang sering berlangsung lama. Kecemasan ini sering kali disertai dengan kegelisahan akan terjadinya sesuatu hal. Kecemasan anak akan tampak pada perilaku mereka seperti keringatan, gelisah, menangis, bolak balik, mengerakkan badan tanpa tujuan, sulit tidur, mimpi buruk, tidak nafsu makan bahkan sampai mual dan pusing.
Perasaan cemas sebenarnya hal wajar namun bila berlebihan ini yang akan berakibat buruk. Anak usia 3 tahun biasanya khawatir akan bahaya fisik, jadi perlindungan dari orang dewasa sangat mereka butuhkah. Anak usia 4-6 tahun biasanya mereka takut pada hal yang tidak nyata seperti moster atau raksasa.
Rasa cemas yang berlebih pada anak akan membuat mereka tidak berkembang dengan maksimal dalam relasi sosial maupun akademik. Anak yang pencemas akan menjadi kaku dan terlalu berhati-hati yang menyebabkan mereka terkadang menjadi anak yang tidak popular karena selalu ragu dan takut untuk bertindak.
Berikut beberapa hal yang menyebabkan kecemasan pada anak
- Sikap tidak konsisten orang dewasa. Misalnya ayah, ibu, kakak, nenek atau kakek memiliki pandangan berbeda terhadap suatu hal ayah memperbolehkan sementara yang lain tidak.
- Sikap selalu mengkritik anak, kritik dari orang dewasa akan membuat anak merasa tegang dan cemas. Saat anak harus tampil menunjukkan kemampuannya namun mereka malah mencemaskan evaluasi dan kritikan.
- Sikap perfeksionis orang tua, harapan orang tua yang terlalu tinggi menyebabkan anak cemas dan khawatir kalau mereka tidak mampu memenuhi harapan orang tua.
- Sikap permisif orang tua, orang tua harus memberikan batasan kepada anak agar mereka tidak cemas dan yakin tentang apa yang mereka lakukan itu benar atau tidak.
- Terlalu melindungi anak, over protected dapat menyebabkan anak "rakut" untuk berinteraksi dengan temannya. Anak merasa tidak percaya diri tanpa dampingan orang tua.
- Menganggap anak sebagai orang dewasa, jangan ceritakan persoalan dewasa kepada anak karena itu bukan kapasitas mereka, Ketika mereka mengetahui masalah orang tua sedang mereka tidak mampu berbuat apa-apa mereka hanya akan mencemaskan orangtua yang sedang di rundung masalah.
- Perasaan bersalah yang dialami anak. Anak usia 2-6 tahun merasa cemas Ketika mereka melakukan kesalahan.
- Kekecewaan berlebih karena kegagalan berulang. Saat mereka berulang kali gagal melakukan suatu hal anak akan merasa pesimis dan Ketika hal itu terulang lagi mereka bukan bertindak tapi malah terlalu banyak berpikir mencemaskan mereka akan gagal lagi.
- Contoh dari orang tua yang cenderung sering cemas. Anak dapat dengan mudah membaca perasaan orang tua meskipun mereka mencoba menutupi perasaannya. Ketika ini terjadi orang tua bisa mengutarakannya pada anak namun dengan diberi kata-kata optimis dan harapan nanti lebih baik.
Berikut beberapa tips dalam menangani anak yang pencemas :
- Menentramkan anak. Orang tua tidak perlu menyalahkan anak akan kegelisahannya. Cukup peluk dan ajak anak ke tempat yang mereka suka. Ketiak anak mulai tenang baru mulai boleh orang tua tahu apa yang membuat mereka cemas.
- Menerima perasaan anak. Orang tua tidak boleh mengolok-olok dan mempermalukan kebodohan anak. Saat menghadapi anak yang cemas orang tua harus bisa bersikap tenang
- Mengkomunikasikan. Jika suasana mereda orang tua boleh mengiring anak mengungkapkan apa yang membuat mereka cemas. Orang tua hanya perlu meyakinkan bahwa ia akan mampu mengatasi perasaannya.
- Mendukung anak untuk mengungkapkan perasaannya. Anak yang bisa mengungkapkan perasaan dengan jujur cenderung jarang diliputi kecemasan.
- Mengajarkan ketrampilan pemecahan masalah orang tua dapat melatih kemampuan pemecahan masalah dengan mengajak anak mengeluarkan ide-idenya untuk memecahkan masalah.
- Mengajarkan berkata yang baik. Anak cemas biasanya akan berandai-andai bahwa sesuatu buruk akan menimpanya. Ajarkan anak berkata positif untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
- Mengajarkan relaksasi sederhana. Saat anak cemas coba lakukan perenggangan dengan Tarik nafas dan buang nafas.
- Melibatkan anak pada aktivitas yang disukainya. Kegiatan yang menyenangkan akan membuat mereka teralih dari rasa cemasnya.
Sumber : Nurul Chomaria. 2018. Solusi cerdas menghadapi 65 perilaku negatif anak. Solo:metagraf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H