Ditengah masa pandemi ini dibutuhkan kemampuan adaptasi oleh para pelaku usaha kerajinan. Salah satunya adalah pengrajin parut asal Kulon Progo ini dengan merek dagang RPK masih mampu terus berproduksi dan bertahan ditengah masa sulit pandemi. Salah satu cara yang dilakan adalah dengan tetap menjaga kualitas produksinya. RPK adalah merek dagang untuk usaha kerajinan parut yang berlokasi di Dusun Kopat Rt 005 Rw 002, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Suradal sebagai pemilik RPK tetap menjaga kualitas karajinan parutnya agar terus mampu bertahan dimasa pandemi ini.
Dalam proses produksi kerajinan ini bisa dibilang cukup eksklusif karena semua peralatan harus pesan ke pande besi karena tidak akan kita temuka di toko bangunan atau toko peralatan lainnya. Beberapa perlengkapan yang dibutuhkan adalan palu khusu, tang khusus, kawat baja dan dingklik khusus. Untuk bahan baku yang dibutuhkan adalah papan kayu melinjo. Kayu melinjo di pilih karena mlijo memiliki senyawa anti bakteri dan mampu bertahan lama bila terkena air dan diterjen. Senyawa ini tentunya berpengaruh pada hasil produksi parut ini. Dengan memiliki senyawa ini tentunya akan lebih aman daripada paroduk lainnya.
Prores pembuatan ini bisa dibilang susah-susah gampang. Tahap paling awal yang perlu disiapkan adalah papan. Papan dari pohon melinjo dengan Panjang 40 cm dan lebar 15 cm ketebalan sekitar 2-3 cm. Haluskan permukaan papan dengan amplas hingga benar-benar terlihat mengkilap dan rata. Selanjutnya siapkan tang, palu dan kawat baja. Potong kawat baja dengan panjang kurang lebih 5mm. Kawat baja yang telah dipotong di jepitkan pada ujung tang dan kemuadian dipukul untuk menancapkannya. Penempatan kawat baja pun tidak boleh sembarangan, penempatanya harus tersusun serong, dibuat serong karena akan berpengaruh pada struktur kelapa parutnya. Setelah semua kawat baja tertancap Langkah terakhir adalah dengan meratakan panjang kawatnya. Alat khusu beruba pena yang dupukul dengan kayu.
Hasil produk parut ini didistribusikan melalui pengepul atau bilamana ada yang melakukan pemesanan khusus. Pengepul biasa membawa hasil kerajinan ke Pasar Wates atau pasar Kokap. Untuk harga di pasaran cukup berfareasi antar Rp 20.000,00 – Rp 25.000,00, namun bila dari pengrajin biasanya di bawah Rp 20.000,00. Kemarin saya sebagai penulis mencoba belajar ke lokasi pembuatan parut ini dan ternyata benar cukup sulit saya yang baru pertama kali mencobanya. Meskipun sulit namun menjadi sebuah pengalaman yang amat luar biasa.
selain parut RPK juga membuat tlenan dengan ukuran minimalis yang cantik dan sangat pas untuk membatu keperluan kita saat di dapur. Bagi anda yang ingin mencoba boleh datang langsung ke lokasi pembuatan.
Anda bisa temukan tempat produks kami pada link dibawah ini