Lihat ke Halaman Asli

Rio Ananda

Undergraduate Student of Law

Indonesia Tetap Berkontribusi terhadap Perubahan Iklim dengan Proyek Energi Kotornya

Diperbarui: 29 Maret 2022   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: hijauku.com

Isu perubahan iklim menjadi isu yang sangat relevan sekali untuk dibahas pada era sekarang ini karena dampak yang dirasakan dari perubahan iklim ini sudah jelas terasa, dari mulai banyaknya bencana, terjadinya anomali cuaca, hingga kemiskinan yang dialami masyarakat juga bisa terjadi akibat dari perubahan iklim ini. Memang benar, bahwa perubahan iklim ini dampaknya sangat luas sekali dan perlu diketahui juga salah satu penyebab dari perubahan iklim adalah penggunaan energi kotor, seperti batu bara secara berkelanjutan yang digunakan oleh para korporasi.

Dalam hal ini banyak sekali korporasi di Indonesia yang masih terus memakai batu bara sebagai sumber utama cuan mereka yang anehnya para pihak dari korporasi tersebut tidak memikirkan betapa buruknya dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan batu bara tersebut yang bisa menyebabkan perubahan iklim hingga krisis iklim

 Pemerintah Indonesia pun seakan menutup mata dan lebih berorientasi dalam cuan dengan mendukung berbagai perusahaan yang memakai energi kotor, contohnya seperti terus memperluas jaringan PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Di dalam realitasnya, tentu saja PLTU ini memberi efek yang mengerikan terhadap iklim, karena uap yang dilepaskan tersebut mengandung metana alias dua kali lebih mengerikan daripada karbondioksida. 

Bahkan ada perusahaan BUMN juga yang masih mendanai energi kotor untuk perusahaan batu bara. Menurut laporan urgewald.org lembaga yang berasal dari Jerman menyebutkan ada 6 bank di Indonesia yang masih mendanai proyek batu bara, salah satunya adalah Bank BNI. Dalam hal ini Bank BNI merupakan Badan Usaha Milik Negara yang mana sudah jelas, bahwa pemerintah lebih mengutamakan keuntungan segelintir orang daripada kelayakan hidup masyarakat dan tidak memikirkan efek buruk yang ditimbulkan oleh energi kotor terhadap iklim.

Dalam 5 tahun terakhir, Bank BNI masih mendanai beberapa PLTU, yaitu PLTU Kalimantan Timur, PLTU Kebon Agung, PLTU Sumatera Utara, PLTU Lampung, dan PLTU Jawa. Fakta tersebut sangat miris untuk ditelan oleh kita, karena nyatanya pemerintah memang tidak memikirkan dampak terhadap lingkungan. 

Oleh karena itu, berbagai aksi dan advokasi juga sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia demi terhentinya proyek batu bara ini, namun sampai saat ini pemerintah Indonesia masih belum memberikan kepastiannya. Karena pada dasarnya, masa depan akan baik jika penggunaan energi terbarukan direalisasikan. Dalam hal ini juga, peran kita sebagai warga negara Indonesia memiliki peran yang penting untuk menghentikan proyek energi kotor ini untuk masa depan bumi, yuk mulai bergerak karena diam berarti tenggelam!

Instagram




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline