Sebelumnya, kalian tahu gak sih apa itu food waste?
Food waste merupakan makan siap konsumsi, tapi pada praktinya manusia membuangnya begitu saja tanpa dikonsumsi ke dalam perut, itulah yang dinamakan food waste.
Perilaku food waste sering dilakukan ketika manusia sedang mengkonsumsi makanan, namun makanan tersebut tidak dihabiskannya dengan alasan sudah kenyang, alhasil makanan tersebut dibuang begitu saja tanpa memikirkan dampak buruk apa yang akan terjadi.
Eitsss, selain perilaku buruk yang kerap kali manusia lakukan tadi dalam konteks makanan rumah tangga, seperti membuang makanan sembarangan.
Itu ternyata supermarket dan pasar tradisonal juga ikut menyumbang food waste ini, biasanya produk expired yang menjadi penyumbang sampah makanan.
Dalam hal ini tentunya food waste mengotori lingkungan, tapi selain daripada mengotori lingkungan di sekitaran makanan yang sudah dibuang tersebut, ternyata food waste juga ikut berkontribusi dalam terjadinya perubahan iklim, lho! Lah kok bisa?
Yapsss tentu hal itu dapat terjadi, karena pada dasarnya sampah makanan ini apabila didiamkan saja tanpah diolah menjadi pupuk kompos ataupun olahan yang lainnya.
Maka sampah makanan ini akan menimbulkan karbondioksida dan juga gas metana yang tentunya sangat berbahaya dan dapat memangkas ketebalan dari lapisan ozon.
Hal tersebut tentunya lambat-laun dapat mempengaruhi iklim di dunia, karena ketika lapisan ozon menipis, maka pemanasan global atau global warming akan sangat terasa sekali di dalam kehidupan kita.
Data menunjukan, bahwa sampah makanan ini menjadi penyumbang sampah terbesar di Indonesia, data ini berasal dari KLHK dengan persentase sebesar 57 persen.