Lihat ke Halaman Asli

Tuhan di Media Sosial

Diperbarui: 26 Agustus 2015   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa waktu lalu di facebook beredar 'himbauan', jangan memamerkan ibadah di status medsos. Misalnya, "bersyukur, telah memberikan bantuan sosial ke anak-anak yang tidak beruntung...ya, LC di karaoke tadi bilang, bahwa dia termasuk dalam kategori anak yang tidak mampu"

Atau status yang absud kayak, "alhamdulillah, sudah menjalankan ibadah sholat magrib. Sekarang sedang sujud di rakaat terakhir"

Mengajak berbuat baik itu baik, tap harus dengan cara yang baik juga. Misalnya dengan menshare ilmu agama, bergabung dalam kegiatan sosial, donasi yayasan amal.

Ada juga netizen yang seolah berdoa di dinding facebook. Lalu ada juga yang komen, "jangan berdoa di beranda d medsos, emang Tuhan punya akun?"

Dan ternyata bener, bahwa tuhan enggak punya akun medsos. Dia pun tak mengenal Internet. Yang dia paham adalah bagaimana menjadi tukang kayu.

Ya, kita sedang bicarakan seorang pria dari Banyuwangi yang bernama tuhan. Bahkan KTP nya pun beredar di dunia maya.

Kita jadi mikir gimana proses orang tuanya kasi nama. Mungkin orang tua nya punya harapan agar anaknya jadi orang yang selalu mengingat Tuhan. Jadi sekalian aja kasi nama tuhan.

Atau orang tua punya keinginan agar nama anaknya selalu disebut orang. Kalo logikanya begini, mending anaknya dikasi nama "uang". Karena di dunia ini orang matre lebih banyak dari orang Atheis.

Bayangin aja kalo tuhan dari Banyuwangi ini punya facebook, dan semua netizen nge-tag akunya saat berdoa. Pastinya tuhan dari Banyuwangi ini bakal sibuk balas comment. Apalagi yang berdoa agar dollar turun hingga ceban.

Ya, mungkin sekarang banyak orang Indonesia berdoa agar dollar yang sudah tembus angka 14.000,- ini bisa turun hingga 10.000,-.

Biar sama kayak janjinya saat pemilu lalu.... Entah janji siapa? Mungkin tuhan yang tukang kayu ini masih mengingat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline