Pemimpin masa depan yang dbutuhkan Indonesia emas 2045 tentu mengerti bahwa pencapaian itu bukan hanya sekedar pemikiran jangka pendek semata dari seorang pemimpin. Tapi jauh ke depan memikirkan dan itu sudah akan kita lalui kurang lebih 21 tahun lagi.
Melihat generasi yang akan banyak aktif disitu dan lebih banyak memegang peranan penting adalah mereka yang kini masuk generasi Z dan generasi Alpha.
Jadi perlu strategi untuk bisa mencapai dan mempersiapkan generasi emas yang akan membuat Indonesia mencapai bonus demografi dan bukan bencana demografi. Hal itu juga tentu tidak serta merta akan terjadi jika kita tidak mempersiapkannya dengan baik.
Butuh banyak pihak yang terlibat, salah satunya mereka yang kini aktif memegang zaman saat ini, yaitu peran dari kaum milenial.
Para milenial tak sedikit juga kini yang menjadi orang tua dari gen-Z maupun generasi Alpha sesudahnya. Sehingga pola pemuridan anak yang lebih baik berangkat dari rumah. Generasi Milenial atau Gen-X bisa lebih aktif menciptakan inovasi-inovasi kepemimpinan di dalam rumah.
Tidak sekedar hanya memerintah dan menyuruh anak melakukan apa yang menjadi kehendak kita, tetapi lebih kepada menolong mereka untuk mengerti mengapa itu harus dilakukan. Sehingga memunculkan peran aktif mereka untuk bertindak secara langsung tanpa disuruh-suruh.
Sehingga goal yang akan dihasilkan untuk mengambil bonus demografi tersebut, mempersiapkan terlebih dahulu para pemimpin tersebut yang siap mengambil peran dan tanggung jawab yang besar tersebut.
Mulai dari mendorong mereka punya inisiatif dan kepekaan yang dalam tentang situasi yang akan dihadapi oleh bangsa ini. Dimana persoalan yang dihadapi bukan semakin mudah, tetapi jauh lebih sulit dan kompleks di masa mendatang.
Kedua, mereka juga punya inisiatif untuk mengenal siapa Tuhan-nya sebelum mengenal siapa dirinya. Dalam pencarian dan pengenalan siapa Pencipta-nya akan men-drive atau menuntun dia untuk mengenali siapa dirinya. Sehingga akan lebih mudah mengenali apa passion, apa harapannya, dan jadi apa dia ke depan?
Ketiga, setelah mengenali siapa dirinya yang sesungguhnya, tentu memulai persiapan untuk menggali potensi yang dimilikinya tersebut. Lewat belajar, latihan, mentoring, serta ujian-ujian yang tentu akan semakin mematangkan kompetensi serta skill tersebut.