Lihat ke Halaman Asli

Rinto F. Simorangkir

Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Mengasah Diri Kembali Lewat Kuliah Gratis Bersama Narasi Akademi

Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : tangkapan layar dari futureskills.id

Menulis itu ibarat meninggalkan jejak-jejak tulisan kita dimasa mendatang. Dengan menulis ada sebuah nilai keabadian tercantum disana. Dan keabadian itu tentu akan tetap abadi jika sumber publikasi-nya tetap eksis di waktu-waktu mendatang. Kekuatan Internet untuk menyampaikan dan kekuatan penyimpanannya untuk bisa tetap diakses menjadi faktor penting untuk bisa terakses senantiasa. 

Setelah menyelesaikan studi magister baru-baru ini di Kota Yogyakarta sejak dua tahun lalu, tampaknya semangat belajarku tak kunjung padam. Sehingga ada kerinduan besar untuk kembali mengasah diri ini lewat kuliah gratis yang difasilitasi oleh Futureskill bersama dengan pihak Narasi akademi, Narasi komunitas, dan Narasi TV sebagai pihak pemateri kali ini untuk di semester depan ini. 

Proses kuliahnya persis sama dengan kuliah pada umumnya, yakni 14 kali pertemuan. Dimana ada sesi materi, sesi tanya jawab, sesi ujian tengah semester hingga sesi ujian akhir. Bahkan ketika kita berhasil menyelesaikan kuliah gratis ini, SKS-nya bisa terkonversi dengan pencapaian SKS akademik kita. Tapi sayangnya aku sudah selesai kuliah, konversi SKS-nya tentu bukan yang kuharapkan kembali. Melainkan ilmunya yang penting untuk didapatkan. 

Kembali ke pernyataan di awal tulisan saya, tentu untuk meninggalkan tulisan yang baik, perlu untuk mengetahui cara menulis yang baik. Apalagi kali ini materi yang disampaikan bersama dengan Narasi.TV sangat spesifik ke jurnalistik individu-individu. Bagaimana meramaikan dunia media sosial kita dengan pemberitaan yang baik dan benar serta tidak kalah dengan jumlah materi hoaks? Tentu butuh banyak para jurnalis independen yang bisa produksi berita baik tersebut. 

Bersama kuliah gratis yang diinisiasi oleh Futureskill yang merupakan implementasi dari kurikulum Merdeka yang digagas oleh Bapak Nadiem Makarim, menjadi peluang cara belajar baru. Dimana belajar itu tidak harus dibatasi oleh empat dinding tembok kelas-kelas kita yang kaku. Belajar itu tidak harus monoton satu arah dan hanya dilakukan secara terbatas secara fisik. Melainkan belajar itu menembus ruang-ruang belajar yang kaku dan memanfaatkan teknologi internet yang sangat masif dan luar biasa saat-saat ini. Tinggal kitanya..apakah kita mau belajar atau tidak memetik ilmu yang banyak tersedia di media-media yang ada.. Atau kita hanya berdiam diri saja dan tidak melakukan apa-apa yang ujungnya tentu sudah pasti adalah kematian..? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline