Lihat ke Halaman Asli

Rinto F. Simorangkir

Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Andai Semua Keluarga Bebas Asap Rokok, Keluarga Jadi Tangguh?

Diperbarui: 7 Oktober 2021   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mematahkan Siklus Perokok (Sumber : klik dokter.com) 

Mimpi untuk mewujudkan keluarga-keluarga bisa bebas asap rokok tentu menjadi sangat kita impikan bersama. Pasalnya keluarga-keluarga yang sudah bebas asap rokok, tentu banyak dampak yang akan terjadi di dalam keluarga itu. 

Mulai dari perekonomian keluarga yang kian semakin baik, pasalnya pengeluaran untuk pembelian rokok setiap harinya jika dihitung-hitung bisa membeli beras yang akan cukup untuk 30 harinya.

Bahkan untuk keperluan-keperluan belanja dapur lainnya akan bisa tercover atau terpenuhi dengan baik, jika seluruh biaya pembelian rokok yang dilakukan baik oleh si Ayah atau si Ibu bisa dialihkan.

Disamping perekonomian yang akan kian semakin baik, pasalnya pendapatan kita tidak terkuras untuk pembelian rokok, istilah kasarnya uang tidak habis dibakar, kesehatan anak-anak kita juga akan semakin baik tentunya. 

Sebab rumah-rumah yang ada bebas dari asap rokok. Jauh lebih baik membuat keluarga demi keluarga akan semakin sejahtera. Semakin sejahtera keluarga tentu akan berdampak kepada tangguhnya keluarga itu dan secara tidak langsung akan berdampak kepada tangguhnya bangsa kita.

Tentu kita tahu bersama asap rokok yang tidak terkendali akan banyak menimbulkan berbagai penyakit yang ada. Meskipun perusahaan-perusahaan rokok yang ada sudah mencantumkan bahaya dari menghisap rokok, tidak berdampak signifikan kepada berkurang nya para perokok yang ada dibangsa kita.

Bahkan menurut hasil riset terbaru di tahun 2021, Indonesia berada di urutan ketiga terbanyak perokok aktifaktifnya, setelah China dan India. Dengan jumlah 60 jutaan lebih, dengan 3,4 jutanya adalah perokok wanita. Hampir 33 persen lebih jumlah perokok dari total populasi di bangsa kita ini.

Boleh dikatakan dengan kondisi yang demikian kesehatan keluarga-keluarga di bangsa in sangatlah tidak baik. Dan menjadi pertanyaannya bagaimana kah kita bisa lepas dari ancaman rokok ini?

Tentu asalnya dari keluarga juga. Seorang Bapak atau seorang Ibu yang punya kebiasaan merokok didalam keluarga nya harus serta merta bisa berhenti dari kebiasaan tersebut. Tentunya akan sangat sulit untuk bisa menghentikan nya, jika seorang ayah atau Ibu tersebut sudah mulai di usia-usia mudanya mereka.

Tapi bagaimana pun untuk melihat semua anggota keluarga nya bisa sehat dan menghirup udara yang segar dan tidak tercemari oleh rokok, seorang ayah atau Ibu bisa komitmen untuk menghindari hal ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline