Lihat ke Halaman Asli

Rinto F. Simorangkir

Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Akankah Ibu Risma Hanya Berakhir di Surabaya?

Diperbarui: 2 Juni 2020   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liputan6.com/Johan Tallo

Kepemimpinan yang baik akan meninggalkan banyak legasi atau warisan yang baik bagi orang-orang yang pernah ia pimpin sebelumnya. Tapi sayangnya tak banyak pemimpin di bangsa ini yang punya kepedulian besar sekaligus prestasi yang segudang yang patut bukan hanya dibanggakan oleh si pemimpin tersebut, tapi orang yang dipimpinnya merasakan prestasi itu juga adalah bagian dari mereka.

Tentu kita tak meragukan ada banyak prestasi yang Ibu Risma torehkan di Surabaya di dua periode masa kepemimpinannya di Kota Surabaya. Dimulai dari tahun 2010-2015 di periode pertama, yakni pernah menjadi "Mayor of the Month" di tahun 2014 dan pernah juga menjadi walikota terbaik ketiga dunia di tahun 2015. 

Di periode kedua di tahun 2015-2020, prestasi yang dicatatkan oleh Ibu Risma juga tak sedikit bahkan sempat diundang jadi pembicara di level dunia, PBB. Berbicara di hadapan banyak pemimpin-pemimpin dunia di saat dirinya menjadi pemimpin hebat di tingkat kota.

Seperti yang dilansir oleh Antaranews.com (29/7/2019), Ibu Tri Rismaharini telah mendapatkan setidaknya 259 penghargaan baik di level nasional maupun di level internasional. 

Tapi dirinya selalu merendah bahwa tujuannya membangun Kota Surabaya bukan demi mendapatkan banyaknya penghargaan tapi untuk memastikan bahwa warga Surabaya benar-benar merasakan kehadirannya, merasakan pembangunan yang sudah ia kerjakan selama ini dan tak kalah pentingnya Warga Surabaya harus benar-benar merasakan kesejahteraan itu.

Dan saat-saat terakhir beliau akan memimpin Surabaya, beliau akhirnya curhat di saat-saat Kota Surabaya melaksanakan ulang tahunnya yang ke 727. Sungguh sebuah moment yang tak biasa namun sangat menyentuh hati, bahwa dirinya ingin melihat terus Surabaya bisa dibangun terus, menolong terus hingga anak cucu kita bisa tetap survive di tengah-tengah kota ini.

Tapi pertanyaan yang terus mencuat sampai saat ini, akankah beliau hanya akan berhasil memimpin di tingkat kota saja? Adakah baginya peluang untuk bisa meniru jejak seperti Bapak Jokowi yang kini sudah menjadi orang nomor satu di negeri ini? Berhasil memimpin level kota, kemudian naik ke level provinsi, dan kini naik ke tingkat presiden.

Kemudian saat melihat rekam jejak Ibu Risma sebelum menjadi Walikota Surabaya dirinya memulai karir dari tingkat bawah hingga akhirnya PDI Perjuangan Kota Surabaya kepincut dengan kelugasan atau ceplas-ceplosnya, gigih serta berpihak kepada wong cilik. 

Dirinya juga bersih dan punya visi yang kuat untuk membangun yang terbaik terjadi di kotanya. Tapi kembali lagi pertanyaannya, akankah PDI Perjuangan akan terus memboyong Ibu Risma hingga ke level provinsi bahkan mungkin ke level pemilihan capres ataupun cawapres? Atau hanya akan tetap berakhir di Kota Surabaya saja?

Jika ditilik dari segi waktu, untuk Pilgub DKI Jakarta masih menunggu waktu 2 tahun lagi. Apalagi untuk pilpres waktunya masih sangat lama. Kemudian publik Indonesia hanya akan lebih sering melihat orang-orang yang masih aktif jabatannya. 

Dan jika sudah tidak aktif lagi, maka akan sulit lihat gebrakannya, sulit lihat program nyatanya. Padahal itu adalah salah satu modal yang sangat kuat untuk bisa keluar menjadi figur-figur pilihan yang akan bisa memimpin bangsa ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline