Kepulangan sang ibunda orang nomor satu di bangsa ini menekankan satu sisi yang terus melekat pada sang presiden kita. Sejak awal di masa kepemimpinan Bapak Jokowi hingga sekarang terus mencerminkan satu nilai yang kerap kita lihat. Dan tentu bukan tampak polesan semata, tapi benar-benar riil kita lihat dalam kehidupan beliau.
Yakni sosok Kesederhanaan. Baik itu sebelum menjabat maupun setelah menjabat nilai-nilai ini patut kita teladani sebenarnya. Dan kini kesederhanaan itu muncul kembali saat-saat akan menghantarkan sang ibunda Jokowi ke liang lahat untuk terakhir kalinya.
Dimana seperti yang dilansir oleh Kompas.com (26/3/2020), Jokowi bahkan langsung turun sendiri ke makam yang akan menjadi tempat peristirahatan sang ibu, yakni Sujiatmi Notomiharjo.
Hal itu juga tercemin di tengah-tengah upaya pengobatan beliau semasa hidupnya ternyata tidak menggunakan hak-hak istimewa yang sebenarnya bisa didapatkan oleh beliau. Yakni selalu mendapatkan layanan tingkat satu di setiap fasilitas kesehatan yang ada. Baik itu di DKI Jakarta maupun di Solo.
Tapi nyatanya saat akan kepergian sang almarhumah, ternyata beliau hanya dirawat di kelas III RS TNI Slamet Riyadi di Solo. Dengan penyakit kanker yang sudah dideritanya selama kurang lebih 4 tahun apalagi di masa-masa tuanya, tentu upaya memberikan yang terbaik dan selalu yang terbaik adalah prioritas yang sebenarnya pantas didapatkan oleh beliau.
Apalagi di tambah dengan posisi Bapak Jokowi sebagai seorang Presiden tentu tanpa dimintapun, pihak rumah sakit sebenarnya bisa bertindak untuk memberikan layanan kelas satu atau pelayanan ekslusif kepadanya.
Tapi hal lagi-lagi yang namanya nilai-nilai kesederhanaan yang telah melekat di sepanjang kehidupan keluarga besar Bapak Jokowi, lantas meminta untuk memberikan layanan kepada keluarganya dengan layanan orang pada umumnya saja.
Sengaja tidak meminta layanan istimewa diberikan tetapi para dokter tentu bertindak maksimal di dalam pelayanan yang mereka berikan. Persis sama seperti layanan para medis ke pasien-pasien umum lainnya.
Bahkan hal tersebut-pun diakui oleh orang-orang yang ada di sekeliling Bapak Jokowi. Baik itu oleh Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Menkomarves.
Beliau menyaksikan sendiri bahwa memang sang Bunda persis sama seperti sepuluh tahun yang lalu, kesederhanaan itu terus menjadi kepribadian yang melekat hingga sekarang. Puan Maharani, Ketua DPR RI-pun menyaksikan persis hal yang sama, bahwa memang sang almahurmah, Sujiatmi adalah sosok yang sederhana.
Dan nilai-nilai kesederhanaan tersebut-pun akhirnya terus diwariskan kepada Bapak Jokowi. Hingga bahkan ke anak-anak bahkan ke cucu-cucu beliau. Bahwa hidup sederhana dan tidak terlalu bermewah-mewah adalah pilihan yang terbaik, meskipun sudah duduk pada sebuah jabatan.