Hak menyatakan pendapat di depan umum, sudah diatur dengan baik dalam undang-undang kita. Sehingga ada tata cara untuk menyampaikan pendapat tersebut, apalagi jika dibarengi dengan massa yang begitu besar. Tentu harus mengantongi sejumlah ijin-ijin baik dari pihak kepolisian maupun dari pihak aparat pemerintah.
Seperti salah aksi super damai seperti yang sudah direncanakan oleh Persaudaraan Alumni atau PA 212 dan juga FPI akhirnya bisa terealisasi dengan jumlah massa yang cukup banyak. Dimana seperti yang dilansir oleh CNN.com (26/6/2019) tampak dalam foto-foto yang ada, para peserta yang hadir dalam perhelatan akbar untuk melakukan aksi menuntut supaya para Hakim Mahkamah Konstitusi bisa memutuskan perkara sidang sengketa pilpres itu dengan seadil-adilnya.
Dan tampak dari beberapa bagian besar peserta yang ikut dalam acara tersebut, mereka justru menggelar tikar, kemudian bercengkrama antara satu dengan peserta yang lain. Saling kenalan karena tak sedikit dari mereka datang dari berbagai daerah.
Bahkan makanan dan minuman tersedia lengkap. Mulai dari makanan berat seperti nasi bungkus hingga ke makanan ringan seperti roti yang tersedia dengan jumlah yang cukup banyak. Dimana sambil mereka mendengarkan orasi-orasi dari mobil komando, sambil menikmati sajian makanan dan minuman yang tersedia. Bisa dinikmati dengan gratis oleh para peserta demo yang hadir di situ seraya menikmati suasana di daerah patung kuda tersebut tepat di bawah pohon-pohon yang rindang.
Sehingga bisa dibilang aksi damai kali ini terbilang unik dan sangat menarik. Yakni di tengah-tengah perjuangan para pendukung Prabowo-Sandi tersebut melakukan aksi demo dalam menghadapi tepatnya besok, Kamis (27/6) sekitar pukul 12.30 direncanakan akan dibacakan putusan sidang MK. Tidak tahu apakah akan berdampak atau apakah para hakim konstitusi akan terpengaruh, tapi yang jelas Logistik mereka untuk melakukan aksi ternyata cukup banyak dan cukup besar jumlahnya. Dan logistik makanan dan minuman tersebut dinyatakan berasal dari panitia, yakni dari PA 212 maupun FPI itu sendiiri juga datang atau berasal dari para penyumbang.
Jadi pertanyaannya supaya kita bisa jelas, aksi tahlil akbar 266 tersebut merupakan aksi demo atau aksi mau piknik atau mau dua-duanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H