Kami tahu kalian tetap selalu menjaga kami,menjaga kedaulatan bangsa ini supaya tetap aman, nyaman dan terkendali. Kami tahu kalian masih tetap bekerja siang dan malam. Mengerjakan seluruh tugas dan tanggung jawabmu dengan begitu baiknya. Hanya untuk melihat Indonesia tetap menjadi negara Indonesia.
Sebab ada banyak upaya-upaya untuk membuat bangsa ini menuju ke paham asing, ke paham yang tidak dikenal oleh bangsa ini. Tapi oleh segelintir orang berupaya untuk mengganti dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Padahal Pancasila-lah yang bisa membut kita tetap bersatu, tetap menjadi satu bangsa.
Hari kelahiran Pancasila barusan dirayakan oleh bangsa ini. Supaya kami senantiasa mengingat dalam hati kami seluruh anak bangsa yang menamakan dirinya warga negara Indonesia. Melaluinya kami-pun akhirnya bisa menjaga amanah para pahlawan Indonesia yang telah gugur untuk mempertahankan bangsa ini, cukup dengan satu tindakan mencintaimu dengan segenap hati kami.
Gak terbayang seandainya penjaga Indonesia, Bapak dan Ibu Polri dan TNI tidak ada di bangsa ini. Maka payung besar bernama Indonesia sudah sejak dulu mungkin tidak ada lagi. Tapi kalian tetap eksis hingga hari ini dalam menjaga dan menjalankan amanah sebagai aparat bangsa.
Hari-hari besar keagamaan, khususnya hari ini, bahkan di akhir hari bulan Ramadhan ini, dirimu mungkin bukan hanya menunaikan untuk tetap menjaga Indonesia, tapi juga menunaikan panggilan ibadah di bulan suci Ramadhan ini, yakni berpuasa.
Dan kami mungkin terkadang lupa bahwa dirimu juga sama dengan kami. Keegoisan kami untuk melakukan aksi demo, sampai melakukan tindakan anarkis hingga ada korban berjatuhan. Dan bukan hanya itu, perkataan yang tidak senonoh, sampai batu hingga senjata-pun sudah dipersiapkan sedemikian rupa. Tapi kalian, para Polri dan TNI kami tetap menunjukkan kita Indonesia.
Bahkan kemarin saja, ada satu orang anak muda Indonesia yang mau merusak kedaulatan bangsa ini. Melakukan aksi teror bom. Entah dari mana ia dapatkan ilmu itu, entah dari mana ia dapatkan paham seradikal itu, hingga mau untuk mengorbankan dirinya dengan melakukan aksi bom bunuh diri.
Dirimu dengan cekatan masih menolong si pelaku untuk dibawa ke rumah sakit karena ia masih hidup. Padahal kami tahu itu resikonya besar sekali. Sebab mungkin saja ada bagian bom yang belum meledak, dengan taruhan nyawa mencoba mendekati si pelaku. Hanya supaya dia bisa diselamatkan. Padahal tinggal besok kita sudah merayakan hari nan fitri. Tapi dia masih tega melakukan tindakan sekeji itu.
Padahal sesungguhnya esensi hari kemenangan tersebut, terbebas dari segala belenggu kepahitan, ataupun belenggu dosa, karena kita telah bersama di dalam menjaga hati dan pikiran selama satu bulan penuh berpuasa di bulan yang penuh berkah, Ramadhan.
Demi tugas dan panggilanmu, dirimu tetap senantiasa bersiap menjaga dan mengamankan hingga ke pelosok-pelosok di seluruh daerah-daerah yang ada Indonesia.
Hanya supaya kami bisa tetap merasakan indahnya hari kemenangan itu, indahnya persatuan itu, indahnya keberagaman itu, indahnya ikatan persaudaraan itu. Sehingga tali silahtuhrahmi seluruh anak bangsa yang ada di Indonesia ini tidak terputus.