Bingung dan tak wajar dengan narasi-narasi hoaks yang kerap dibangun oleh pendukung BPN Prabowo-Sandi. Seakan sulit menerima kenyataan yang akan mereka terima kelak pada saat pengumuman hasil rekapitulasi penghitungan suara secara nasional pada tanggal 22 Mei nanti.
Dan sepertinya mulai sekarang merekapun katanya akan melakukan aksi di depan KPU untuk membatalkan KPU mengumumkan hasil yang sudah didapatkan pada pemilu lalu.
Seperti yang dilansir oleh nasional tempo.co (20/5/2019) oleh salah satu akun yang sepertinya merupakan pendukung Prabowo sejati memposting di dalam media sosialnya tentang kedatangan kapal-kapal asing merapat ke Indonesia. Dia menunjukkan potongan tampilan dari media abal-abal yang kredibilitasnya masih diragukan, yakni dari media Geloranews.com.
Media Geloranews sendiripun seakan menjadi biang dari sumber kesesatan itu sendiri. Sebab memang faktanya kapal-kapal perang asing itu merapat ke Indonesia. Tapi tujuannya bukan seperti narasi yang mereka tampilkan seperti saat ini. Yakni akan membom Indonesia karena kepentingan pilpres.
Seperti kapal perang Australia merapat ke Indonesia. Gelora news mencaplok berita dari BeritaSatu. Dua kapal perang dari Australia itu yakni Kapal HMAS Canberra dan HMAS NewCastle. Keduanya tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, 18 Mei 2019 sebagai bagian dari kunjungan Gugus Tugas Indo-Pacific Endeavour 2019 Angkatan Bersenjata Australia ke Indonesia.
Kunjungan tersebut merupakan bentuk bekerja sama Australia dengan pasukan keamanan kawasan agar kawasan Indo-Pasific menjadi kawasan yang aman, terbuka, sejahtera dan tangguh. Juga sebelumnya Gugus Tugas Gabungan Indo-Pacific 2019 ini telah berlabuh sebelumnya di India, Sri Lanka, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan terakhir Indonesia. Sesudah Jakarta, mereka akan kembali ke kota pangkalannya di Sydney.
Tujuh pesawat tempur Prancis tiba-tiba mendarat di Aceh. Padahal tujuh pesawat tersebut terpaksa mendarat karena cuaca buruk. Lanjut juga dengan Kapal perang dari Amerika yang mendarat di Jakarta, dan juga Kapal perang dari China yang mendarat di Surabaya.
Padahal tujuan kedatangan Kapal Amerika ke Jakarta untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Amerika dengan Indonesia. Sedangkan Kapal China ke Pelabuhan Surabaya untuk Technical Port Calling di Indonesia atau dalam terjemahan bebasnya Uji Pelabuhan Teknis.
Jadi narasi mau bom Indonesia, sungguh-sungguh kesimpulan yang salah dan menyesatkan. Apalagi katanya demi kepentingan pilpres, mau bom Indonesia. Tapi kemudian pertanyaannya apakah semudah itu jika ingin menyerang Indonesia? Lagipula untuk internal Indonesia kenapa negara lain untuk mencampuri urusan pesta demokrasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H