Lihat ke Halaman Asli

Rinto F. Simorangkir

Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Ketika Keamanan Indonesia Kian Kondusif, Teror Merambat ke Filipina

Diperbarui: 29 Januari 2019   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.id

Letak kunci keamanan Indonesia sebarnya tidak terlepas dari faktor aparat keamanannya dan masyarakat yang bisa bahu membahu di dalam menciptakan kondisi yang demikian.

Semakin terbukanya rakyat kita dan semakin meleknya terhadap dunia informasi berbasis daring tentu menjadi satu hal yang sangat menguntungkan rakyat kita. Pasalnya kita bisa dengan sangat cepat berbagi informasi jika ada suatu hal yang janggal sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bahkan karena sangking cepatnya infomasi tersebut hal ini bisa mendorong untuk mencegah terjadinya dampak yang tidak diinginkan.

Tentu kita tidak lupa akan peristiwa teror yang terakhir terjadi di bangsa kita di bulan Mei lalu. Sangat memilukan dan menggetirkan karena korbannya lumayan dan menyasar 3 gereja sekaligus di Surabaya. Dari situ kita belajar bagaimana  untuk terus berbenah diri dan melakukan evaluasi. Jika ada orang-orang yang mencurigakan, hendaknya bisa dipantau terus. Sehingga habis bulan Mei, tiada lagi terdengar peristiwa-peristiwa teror di tanah air kita.

Kemudian moment yang paling gawat sebenarnya saat momen Natal dan Tahun Baru yang  barusan saja kita lewati. Tapi bersyukur tiada terdengar berita tentang terorisme ini. Dan melihat hal itu tentu merupakan keberhasilan dari pada para aparat TNI dan kepolisian kita yang kerap senantiasa untuk menjaga ketertiban dan keamanan di bangsa ini.

Bahkan kepolisian kita untuk pengamanan natal 2018 dan tahun baru lalu, kepolisian Indonesia sudah mempersiapkan personel hampir 100.000 orang. Dan mereka dipersiapkan hampir ke seluruh polda-polda yang ada,khususnya ke polda yang memiliki jumlah gereja dan umat nasraninya banyak.

Kabiro Humas Polri, seperti yang dilansir oleh tempo.co (20/2/2018) menerangkan ada 13 Polda yang masuk prioritas satu diantaranya Polda Sumatera Utara, Polda Lampung, Polda Banten, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DI Yogyakarta, Polda Jawa Timur, Polda Bali, Polda Nusa Tenggara Timur, Polda Sulawesi Utara, Polda Maluku dan Polda Papua.

Kita patut bersyukur dan berterimakasih kepada aparat keamanan kita yang telah berjerih lelah sehingga keamanan di bangsa ini. Semoga terus tetap waspada dan hati-hati, tidak boleh lengah sedikitpun.

Pasalnya, ketika para terorisme ini seakan sulit menembus pertahanan kita, mereka mulai menyisir dan melakukan aksi di negara-negara tetangga kita. Di mana seperti yang dilansir oleh kompas.id (28/1/2019), ternyata gereja katedral di Filipina menjadi sasaran para terorisme ini.

Meskipun belum ada keterangan resmi dari pihak otoritas keamanan Filipina tentang siapa pelakunya, tapi oleh Kelompok militer Negara Islam di Irak dan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan ledakan yang terjadi di Gereja Katedral Katolik di Pulau Jolo, Filipina selatan, Minggu (27/1/2019), yang telah menelan setidaknya 20 korban jiwa. Dimana serangan itu dilakukan oleh dua pelaku bom bunuh diri di dalam gereja dan di tempat parkirnya.

Mari kita terus melek dan tentunya tetap waspada dan berhati-hati terhadap situasi-situasi yang mungkin saja terjadi. Tentu tidak cukup dengan terus mengandalkan aparat keamanan kita, kita-pun sebagai warga, harus turut peran serta terhadap situasi-situasi seperti itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline