Sebuah kesalahan ataupun kebusukan suatu saat akan terungkap. Sepintar apapun kita mencoba untuk menutupinya pasti tidak akan berhasil dan suatu saat pasti akan terbongkar. Sebab barang yang bau meskipun tidak terlihat tapi bisa dirasakan aromanya.
Mungkin begitu yang sedang terjadi sama salah satu artis kita. Dimana hari ini, seperti yang dilansir oleh kompas.com (16/1/2019), akhirnya Vanessa Angel resmi dijadikan tersangka. Karena kepolisian sudah menemukan bukti baru atas peristiwa operasi tangkap tangan kepada artis ini pada 6 Januari lalu.
Artis VA ditetapkan tersangka bukan karena dia terlibat langsung dalam praktik prostitusi, melainkan karena artis VA terbukti mengeksploitasi dirinya sendiri dengan menyebar gambar dan video vulgar kepada mucikari. Sehingga mucikari memakai bahan foto serta videonya tersebut untuk dipasarkan kepada sang target yang mau, berkenan serta sanggup membayar layanan sejumlah yang dimintakan oleh si sang artis tersebut
Tapi masih teringat sewaktu si artis ini, saat penangkapannya beliau sempat meminta maaf ke publik, atas kegaduhan yang telah dibuatnya. Kemudian bagaimana sang mantan kuasa hukumnya, yang begitu perkasa awalnya membela kliennya tersebut, akhirnya mengundurkan diri di esok harinya. Karena memang si sang klien menyembunyikan kebenaran yang sebenarnya.
Dimana berdasarkan pernyataan sang kuasa hukumnya sendiri dari konferensi pers yang diadakannya, bahwa sang klien tersebut mencoba membenturkan integritasnya sebagai seorang pembela dengan segala kebohongan yang mau diciptakannya.
Jadi pesannya, tidak usah bersembunyi atas kesalahan yang kita buat. Apalagi dengan apa yang ditunjukkan oleh artis kita ini memang dari awalnya sudah niat untuk menjajakan dirinya. Tidak tahu apakah karena memang orderan untuk ngartis sudah mulai berkurang. Sehingga untuk bisa mengisi waktu dan memenuhi keinginan untuk selalu tampil cantik dan modis maka hal itu-pun dilakukan
Jika kita memang sudah salah, langkah yang lebih baik adalah mengaku saja. Daripada harus terbongkar dengan sendirinya, malunya bisa double atau berganda. Jika sudah malu, bagaimanakah muka kita di hadapan publik berikutnya?
Kepalsuan sulit bertahan karena kepalsuan akan terbongkar seiring berjalannya waktu. Daripada hidup dalam kepalsuan, sungguh hidup yang demikian sangatlah tidak enak dan tidak nyaman.
Adakah masa depan di tangan orang yang ingin mencari jalan cepat untuk bisa sukses? Dan kalau sudah sukses adakah cara cepat untuk bisa mempertahankannya? Kecuali jika tetap tekun bekerja dan selalu berkarya. Sangat disayangkan jika akhirnya kasus ini terus akan menghantuinya yang mengakibatkan prestasi yang sudah didapatkannya beranggsur-angsur hilang dan akhirnya total tiada meninggalkan bekas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H