Selasa, 15 Desember 2015
[caption caption="dok.pribadi. suasana dalam posyandu :)"][/caption]Kami apel seperti biasa, kemudian duduk sebentar, lalu berangkat ke Posyandu dengan mobil ambulancenya puskesmas. Hari ini Posyandu diadakan di Sei Limau. Salah satu wilayah kerja PKM Aji Kuning. Kami dengan senang hati datang kesana. Sejujurnya kami lebih menikmati perjalanan.. karena dalam perjalanan kami disuguhkan pemandangan yang indah mengenai desa ini. jalan disni memang belum rapi,namun setidaknya ada yang sudah beraspal, kami memandang sekitar, naik turun perbukitan dipinggir jalan banyak tanaman kebun, seperti coklat, pisang, duren, sawit, dll. Perjalanan yang indah membuat mata kamera kami tak berhenti memotret sayangnya, keindahnya jarak jauh hanya bisa dinikmati dengan mata telanjang. Bukan lensa kamera, bersyukurlah bagi kamu yang masih memiliki mata yang normal.
Sesampainya di Posyandu, sudah ramai pasien yang datang. mereka membawa bayi atau balitanya masing-masing. Sebagian ada ibu hamil, yang datang dengan menuntun anaknya yang kira-kira masih berusia 2 tahun. Di sudut sana adalah ruang tempat posyandu; untuk imunisasi, pemberian susu, di ruang sana nya lagi untuk pemeriksaan ibu hamil. Dan di ruang tengah adalah ruang pengobatan yang dijaga oleh perawat dan bidan, bukan dokter. karena PKM ini masih kurang dokter.
[caption caption="dok.pribadi. Para kader untuk wilayah desa sungai Limau rata-rata orang timur, alias orang NTT hehe"]
[/caption]Aku menyelinap di ruang pengobatan, disana aku menawarkan diri untuk tensi pasien. Dan perawat sana membolehkannya. Ia adalah Bang Danil, perawat asal NTT. Sebenarnya, menensi adalah hal yang paling malas aku kerjakan. Tapi apa boleh buat, demi pekerjaan dan adaptasi yaah. Lalu ada pasien sakit, pasien ini datang dengan demam sejak 3 hari. Namun adik ini mengalami luka bakar pada jari telunjuknya. Masih terlihat berdarah..
“Itu darah kenapa kah? Tanya Bang Danil.
“Luka ini, habis kena api. Main masak-masakan aku..” Ucap adik rambut keriting dengan wajah khas NTT.
Kemudian Kak Danil memberikan aku berbagai peralatan penanganan luka bakar. Aku segera mempergunakan peralatan itu. cairan NaCl 0,9% lalu kasa basah dengan Nacl untuk membersihkan luka si adik. Adik terasa meringis kesakitan. Setelah bersih, luka ku tutup dengan kasa lembab, sambil menyarankan kontrol kembali di Pustu terdekat di desa Sungai Limau itu.
[caption caption="dok.pribadi"]
[/caption]Kemudian kami bertemu banyak orang, salah satunya adalah kader yang ikut ke acara musyawarah lintas sektor kemarin di kantor camat. Mereka sudah mengenal kami. dan kami mulai melakukan pendekatan dengan mereka. Alhamdulillah yah.. hehe.
[caption caption="dok.pribadi"]
[/caption]
Semoga semakin baik kedepannya. Aamiin : )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H