Lihat ke Halaman Asli

Rinta Wulandari

TERVERIFIKASI

Tentang Wejangan Sebelum Keberangkatan

Diperbarui: 27 November 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: zainuri.wordpress.com. Nasihat"][/caption]

27 November 2015

Suatu wejangan adalah ungkapan nasihat.. yang diutarakan dari para tetua atau dari orang yang berpengalaman disuatu tempat, suatu kejadian, atau suatu situasi. Sebuah wejangan biasanya tidak dijadikan tolak ukur. Namun sering dijadikan nasihat yang harus dipertimbangkan. Biasanya nasihat itu mengenai sesuatu apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Dan jika melanggar kita akan terkena konsekuensinya. Oleh karenanya, wejangan merupakan sesuatu yang harus diingat ketika kita hendak melakukan sesuatu dilingkungan baru.

Menapaki sebuah tempat. Yang asing. Belum pernah datang ke lokasi itu sebelumnya. Apalagi bertegur sapa dengan masyarakat setempat. Datang ke sebuah tempat yang sangat kental kepercayaan adat serta sangat menurut dengan norma nenek moyang. Itulah daerah pelosok. Daerah terpencil Indonesia. Penuh suku, adat dan budaya, kaya akan segalanya, itu Indonesia. Termasuk aku. Seorang anak rumahan yang tidak pernah sama sekali jauh dari orangtua, dan sangat diproteksi untuk merantau. Akhirnya pergi juga merantau. Mungkin itu memang takdirnya seorang Rinta yah.

Akhirnya mandat menjadi tim Nusantara Sehat 2 aku hadapi. Ya, mandat dari rakyat untuk rakyat kurasa dan atas nama Allah tentunya. Jangan berharap dapat lokasi kerja yang aman nyaman dan fasilitas terpenuhi dengan label naungan Kementrian Kesehatan RI. Namun sebaliknya, kami akan dihadapkan dengan berbagai keterbatasan. Wilayah terpencil, kepulauan dan perbatasan adalah tempat kami. Namun hal itu justru menjadi tantangan bagi kami. Untuk itu, tak heran jika banyak wejangan yang diberikan oleh berbagai pihak. Baik pihak pemateri, para tetua yang pernah bekerja disana, dari Alumnus Pencerah Nusantara, dll.

Siang tadi setelah sholat Ashar dan materi sudah dibahas habis, kami memiliki cukup waktu untuk banyak sharing. Sharing dilakukan oleh pihak Kemenkes yang pernah kerja di pedalaman Kalimantan. Kemudian sharing oleh teman-teman kami yang tinggal di lingkungan pedalaman Indonesia, dan bercerita mengenai adat istiadat, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Seperti di sebuah daerah di Timur Indonesia. seorang yang baru datang (pendatang) yang akan tinggal di daerah tersebut di wajibkan meminum tuak, supaya menyatu dengan masyarakat dan lingkungan disana. Lalu kewajiban “Permisi” setiap datang di sebuah tempat atau wilayah. Ada teman yang sering melihat bola api terbang, menandakan hal mistis yang masih kental. Lalu acara adat yang dilakukan dihari tertentu, seperti melakukan debus menusukkan pedang hingga tembus ku punggung, namun mereka tidak pernah melakukannya saat adzan, karena akan gagal dan membunuh mereka sendiri.Ada pula suatu daerah di Sulawesi pedalaman yang penduduknya memakai pakaian yang serba hitam. Dari ujung kaki hingga ujung rambut. “Usahakan jika kita datang kesana, jangan sampai ada masyarakat setempat yang suka sama kita. Karena kita akan diambil dan tidak boleh pulang lagi ketempat asal. Kalo kita maksa pulang, kepala kita akan jadi sepert balon (di lembekkan tulang tengkoraknya)..”

Ada pula wilayah Sulawesi, namanya desa Kalong. Disana banyak sekali kalong (kelelawar) diatas pohonnya. Kalau kita berdiri dibawah pohon itu dan kena kotoran dari kalong tersebut disinyalir jodoh kita ada di desa itu *tepokjidat*. Lalu ada sebuah pohon harapan di sana. Jadi jika kita punya hajat atau cita-cita, kita tulis di dalam botol, lalu kita gantungkan di pohon itu.. kemudian cita-cita yang kita tulis itu berhasil. Mau gak mau kita harus kembali ke daerah itu dan membuka botol itu.

[caption caption="sumber: screen shoot. powerpoint Tim Fasilitator Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI"]

[/caption]

Di Kalimantan.. ada sebuah tempat yang jika ada orang baru pendatang, harus menempelkan tanahnya ke jidat, sebagai tanda permisi dan berkenalan dengan tanah atau lingkungan setempat. “Teman-teman jika dapat di Kalimantan, dan baru datang. Jangan lupa minum air sungai Kapuas. Karena bagi yang minum air Kapuas, harus tinggal di Kalimantan selamanya ndak boleh pulang lagi..” ucap salah satu teman. Waah ogaaah *nangis*.

Tentang orang Maluku Utara. Orang Maluku sangat baik. Walaupun dulu sering perang antar suku. Orang Maluku itu baik sekali, sampai bisa harta, malah isi perutnya sekalian bisa dikasih sama orang yang sudah dianggapnya baik. Namun mereka paling tidak suka dibohongi, kalau itu terjadi, maka habislah orang yang membohongi itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline