[caption caption="dok.pribadi. lokasi Camp area #SR"][/caption]
Lembang, 1 Agustus 2015
Pagi hari di Cikole Resort, Jayagiri Lembang. Udara pagi kian dingin menusuk kalbu *tsaah. Biasa, anak Lampung yang biasa kenal cuaca hangat tropisnya, kini harus merasakan dingin dibawah 20 derajat celcius. Sampai ketika berbicara mulut berasap, alias berembun. Ala-ala Korea gini belum pernah aku dapatkan. Hehe Dusun yah. Pagi itu para kurir seluruh Indonesia mulai berdatangan ke Cikole. Sebagian ada yang menginap di Daarut Tauhid. Kurir yang datang pagi itu dari berbagai daerah. Dari Jogja, Tegal, Purwokerto, Jawa Timur dan lain sebagainya. Para kurir SR seluruh Indonesia tak semua anak muda tentu, karena semua usia bisa ikut jadi kurir khusus yang sudah baligh tapi yah, hehe. Banyak juga para kurir yang sudah menjadi suami istri, ada kurir yang sudah kakek-kakek, beberapa kurir juga ada yang mengajak anak-anaknya, sekalian liburan.
Tim Panitia menyiapkan sarapan untuk para kurir yang sudah datang. Alhamdulillah Panitia memiliki Bunda yang sedia memasak, dan ada makanan, ada Bunda Endang yang menyediakan sarapan, dibantu para kurir SR lainnya, Kang Catur dan Kak Dimas. Akang-akang lain ada yang sudah di lokasi Camp menyiapkan berbagai hal. Teh Ratna dan Teh Ririn memilah peserta yang sudah di bagikan lokasi tendanya. Para gadis membersihkan penginapan. Karena penginapan itu akan di tempati oleh Kang Saptuari beserta ibunya. Kang Saptuari adalah Founder Sedekah Rombongan. Sebagian besar penginapan di Cikole juga sudah di sewa oleh Panitia SR sebagai tempat penginapan bagi Tamu dan narasumber yang akan mengisi acara milad #SedekahRombongan ke 4 ini.
[caption caption="dok.pribadi. Pemeran Ganteng-Ganteng Srigala juga adaaa di MILAD #SR"]
[/caption]
Semakin ramai yang datang makin menghangatkan rasa, di tengah suhu 17 derajat celcius itu. Kini kurir dari berbagai daerah di Indonesia akhirnya berdatangan. Mungkin sebagian dari kami, terutama aku hanya mengenal orang-orang hebat ini dari grup atau dunia maya. Kini di momen milad SR ke 4 inilah kami bisa bertatap muka, bertegur sapa dan saling berkenalan dengan kurir seluruh Indonesia yang tadinya hanya kulihat foto dan tulisan laporan di WhatsApp. Ada Abah Lutung, Kang Akiem, Kang Harji, Kang Dodo, Kang Ade Buser, Kang Yana, Kang Deri, Kang Nurman, Kang Asep, Kang Asep AKBP, Om Guguh, Teh Ove, Teh Ratna, Teh Ririn, Bunda Endang, serta lainnya yang banyak sekali dan tak dapat disebutkan satu-persatu. Dan sampai kini diketahui bahwa kurir SR seluruh Indonesia telah hadir. Ada kurir dari Batam, sampai kurir dari Papua turut hadir.
[caption caption="dok.pribadi. daftar pembagian Tenda para peserta milad SR ke 4"]
[/caption]
[caption caption="dok.pribadi."]
[/caption]
Setelah semua siap, seluruh tenda sudah diberi tempelan angka dan nama para kurir. Beberapa kelompok mulai diantar bergilir oleh panitia menuju Camp Area. Area yang naik turun tentu tak terasa bagi para kurir, dibandingkan keseruan yang akan didapati disini. Tiap titik ada bambu yang di malam hari akan dinyalakan layaknya obor. Setelah semua rapi, para panitia dan kurir keseluruhan dibawa ke area kemah. Aku, Sasa dan Teh Widhi menjadi tim kesehatan. Dimana di dalam tenda kami banyak obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan jika ada peserta yang menurun kondisi tubuhnya. Mungkin ada saja pasien yang alergi dingin atau semacamnya. Atau drop karena adaptasi dengan suhu ekstrem mencapai 17 derajat celcius di area pegunungan ini. Oksigen yang cukup tipis. Sehingga tim medis sudah menyediakan alat nebulizer serta beberapa oksigen kalau-kalau diperlukan.