Lihat ke Halaman Asli

Rinta Wulandari

TERVERIFIKASI

A Nurse

Catatan Calon Perawat 1 (Anggrek)

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13533313291088278988

[caption id="attachment_217090" align="aligncenter" width="546" caption="http://wallpaperquotes.blogspot.com/2011_12_01_archive.html"][/caption]

Oke, ini hari pertama gue dinas di Rumah Sakit Umum. Walaupun gue udah tingkat II yang lumayan ada pengalaman dines di tingkat I, gue tetep ngerasa Was-was. Kenapa? Karena setau gue, sependengaran gue dari cerita orang-orang, rumah sakit umum ini dasyat tindakannya, kakak perawatnya jutek- jutek, apalagi ada dari akademi keperawatan lain. Yang “kata” kakak tingkat diatas gue : “ Dek, kita yang dari Poltekkes harus bersaing sama akademi keperawatan lain, harus jangan mau kalah, pokoknya jangan sampe mereka ngacauin lahan kita dan nama POLTEKKES harus tetep dinilai paling unggul”. Hmm gitu.. oke. Bersaing?

Ruang Anggrek adalah ruang pertamakan di RS ini. Ruangan ini menangani pasien dengan keluhan pada THT (Telinga Hidung Tenggorokan) dan Mata.

Jadi tadi pagi, gue ke Rumah Sakit pagi-pagi buta banget, karena hari ini ada upacara. Yak, tepat jam 6 lewat 6 pagi, gue cuss dari rumah ke RS bareng bokap gue dan kakak gue. Karena lumayn deket, sekitar jam 6 lewat 15 menit sampe dirumah sakit, nungguin temen, dan kami masuk ruangan. Kami berpencar ke ruangan masing- masing dipersimpangan tikungan. Dan.. “ Dadah.. mangatsss ya untuk hari pertamanyaa”, oke. Semangat.

Masuk ruangan.. wih gilee rame banget anak akper lain. Kebetulan yang satu shift sama kami dari Akper Panca Bakti. Akper ini sering berebut kejuaraan lomba sama poltekkes. Jadi kalo inget pas lomba acara HKN (Hari Kesehatan Nasional) geli banget, karena dulu sering ejek-ejekan supporter. Hehe . Kami masuk ruangan dengan tegar, bukan dengansi Tegar, anak pemilik Panca Bakti. Tapi dengan sikap kami yang tegar, mencoba sok asik, sok cool eh hampir deket.. ada anak PB yang negor kami... oke kami segeraaa punya teman baru, tanpa memikirkan kata-kata kakak tingkat, untuk bersaingg dan merebut nilai baik dari kakak ruangan, tapi kami akan bersaing secara friendly, tanpa menjatuhkan tapi secara sehat.

Well, gue, Ade, Tesi dan kak Nanda ngobrol-ngobrol dan kami ke lapangan bersama untuk upacara bendera di hari senin. Sebenernya agak males untuk upacara hehe, tapi kakaknya aja mau upacara, kenapa kami yang mahasiswa malah males?

Selesai upacara, kami keruangan. Anak Panca Bakti blm bisa Pre Confrence dulu hari ini, karena mereka baru pertukaran ruangan hari pertama. Kami yang Ikut, untuk gue sendiri.. mencatat hal-hal tindakan itu adalah pertama kali. Hehe, sebelumnya di tingkat I gue hanyaberdiri, diam mendengarkan. Semua benar-benar terperinci, kakak perawat yang udah senior membuat diskusi tindakan klien menjadi hangat. Post Confrence adalah kegiatan diskusi yang dilakukan di awal shift waktu pergantian perawat jaga, misalnya tadi pagi pertukaran perawat yang jaga malam, dengan perawat jaga pagi. Jadi perawat jaga malam laporan pada kepala ruang an dan perawat jaga pagi, tindakan apasaja yang sudah dilakukan dan tindakan apa yang akan diberikan. Demi kesembuhan pasien. Kami harus mengikuti kegiatan wajib ini, karena sampai kami lulus dari sekolah keperawatan ini, kami akan pula dilatihuntuk melaporkan secara lisan mengenai tindakan yang sudah atau yang akan kita lakukan.

Setelah pre Confrence, kami segera menyebar.. segera diberi tindakan.. salah-satunya adalah Perbeden.. perbaikan seprai pasien.. agar rapi kembali, lanjut adalah observasi keadaan klien, pemberian obar melalui pamflon, segera dilepas sama kakak ruangan.. “dek ini di masukin ke dalam spet..” kakak ruangan memberikan obat, dan gue harus mengoplos obat. Untuk obat yang pertama gak di oplos(mencampurkan Aquades dengan obat bubuk), hanya dimasukan kedalam spet (suntikan), wow ternyata gue agak lupa tentang cara lepas ampul.. yak gue rada inget harus dipatahin keluar.. gue patahin dan dashh!, serpihan beling ditangan gue, tapi sudah teratasi. Yeey.

Lanjut, gue anter pasien Post Operasi (selesai operasi) keruangan, dua orang dan itu harus bolak-balik ruang operasi jauuh. Gakpapa dukung program diet gue. Hehe. Lanjut, kerjasama yang kami torehkan sesama calon perawat cukup baik, buktinya walaupun baru pertemuan pertama kami sudah akrab satu sama lain dengan Panca Bakti, berbagi cerita bareng, dll, gue juga melakukan pengkajian sama pasien yang diamanatkan untuk gue jadiin asuhan keperawatan. Oke gue udah dapet data walau gak banyak, jadi ibu ini Trauma Mata.. tepatnya trauma mata tajam. karena menurut ibu, lewat penuturannya kejadiannya sangat cepat dan itu karena anaknya tanpa sengaja melempar penggaris, dan dashh, penggaris mantul ke ember dan terbang mengenai mata sebelah kiri.

[caption id="attachment_217091" align="aligncenter" width="590" caption="savety healthly"]

1353331501854751630

[/caption]

Selanjutnya tindakan bagi pasien yang baru selesai rontgen, kakak perawat memberikan obat terhadap intravena nya melalui pamflon, next kembali dimandatkan untuk mencampur obat dan membuka ampul, yak. Kali ini gue gak mujur.. karena membuka tanpa alas tangan, tangan gue ke gesek sama pecahan tutup ampul berbahan dasar beling itu.. ah Cuma sedikit kesenggol.. tapi... drssssss darahnya kok banyak amat yak.. akhirnya gue alihkan suntikan itu ke tangan kawan, supaya dia yang memasukan obat ke intravena pasien, karena gue gak mau kalo darah itu terus mengalir. Next, gue segera cari keberadaan air mengalir dan setelah darah berhenti mengalir segera gue tutup dengan Hansaplast :) selesai deh. By the way, untuk kegiatan kami.. sangat bahaya bila seorang perawat memiliki luka gores, atau luka sehingga membuat dara keluar dari kulit. Bagi perawat yang telah terjadi luka pada kulit (terutama tangan) harus menggunakan penutup luka jika tindakan dan memakai handskun (sarungtangan karet). Karena seorang perawat terkadang akan bergelut dengan darah, dan menghadapi pasien berbagai penyakit, sehingga mudah tertular suatu virus melalui darah dari pasien ke perawat tersebut. Contohnya pada penderita HIV, Hepatitis, dll. Karena hal itu teramat merugikan bagi perawat, jika sampai terpapar virus/ terkena penyakit dari pasiennya sendiri. Savety perawat sangat diperlukan.

Matanyaberdarah.... kena bagian dari penggaris dan segera cuss ke rumah sakit.. domisilinya sendiri di Tulang Bawang, kerumah sakit terdekat Malah nihil, karena tidak cukupnya peralatan. Akhirnya ibu sekeluarga memutuskan untuk ke Bandarlampung yang memakan waktu hingga 6 jam perjalanan untuk mendapatkan tindakan yang lebih baik. Okedeeh apapun masalah keperawatan yang dihadapi.. dines pagi adalah sesuatu. Karena walaupun sedikit sibuuk, paling gak perasaan kita gak berasa ajaa, tau-tau udah jam 12 siang, tau-tau udah.. selesai dines.

Selesai dines pun, kami ada Post Confrence.. sama hanya diskusi ini terjadi menjelang pertukaran perawat jaga.. kami menyebutkan berbagai pasien yang telah kami rawat, menyebutkan diagnosanya menjelaskan tindakan keperawatan selanjutnya :)

Dan besok, gue DINAS MALAM. Huahahha, rada ngeri, ini pengalaman pertama dines malam yaa besok. Oke semangat, tetes jadi jagoan dibidang yang kita geluti yaa! :D




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline