[caption id="attachment_204483" align="aligncenter" width="585" caption="senior - Junior? so, Why?"][/caption] Adanya adik tingkat merupakan hal lumrah. Sudah di pastikan ketika sudah masanya.. yakni sudah menjalani 2 semester.. kemudian beralih kesemester selanjutnya, dari junior jadi agak senior sebelum ke tingkat III yang sudah senior.
Masa-masa tingkat 2 sedang aku jalani. Well sama saja dengan masa kelas 2 SMA, masa pertengahan ini jadi masa siswa paling aktif. Ada bandelnya, ada nyantainya, udah sok ngebos, blabla. Begitu juga kuliah. Tingkat 2 yaa begitu.. masa pertengahan, yang memang sudah ada adik tingkat, dan ada kakak tingkat.
Dalam sekolah kesehatan, perlu diketahui.. sejak dulu sangat kental dengan senioritas. Sampai sekarang. Dimana fungsinya adalah untuk menjadikan jiwa-jiwa junior menjadi kebal , gak gampang sensitif, serta terbiasa dengan hal-hal menekan. Karena seperti yang kita ketahui, dunia kesehatan sangat berhubungan erat dengan masyarakat umum, pelayanan pada orang sakit. Ingat orang sakit. Orang yang sakit biasanya jiwanya sering emosi, mungkin karena sakitnya, begitu pula keluarga pasien, yang karena tertekan mengenai keadaan kerabatnya, atau tertekan karena biaya yang akan ditanggungnya, emosi pasti naik turun. Ketika kelak kita dihadapkan dengan posisi ini, posisi emosiseseorang, seorang yang berada dalam dunia kesehatan itu harus berupaya menahan dirinya agar tidak ikut terpancing. Tidak mungkin kita melakukan kemarahan yang sama ketika pasien atau keluarganya sedang meledak-ledak emosinya. Hal yang lucu, bila pelayan kesehatan malah membalas kemarahan pasien atau keluarganya, sangat jauh dengan etika. Terutama etika keperawatan yang sejak tingkat I diajarkan.
Well, jangan marah bila ketika kita di posisi tingkat I merasa.. “Ini apasih?apa?apa?gak banget?bukan gw banget” iya memang begitu. Akupun begitu saat pertama kali masuk di asrama jurusan keperawatan. Dimana kita harus paham dengan 5 S, 3 M yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun . Maaf, Misi, Makasih.
itulah yang diajarkan paling pertama di asrama, para kakak tingkat menjelaskan hal itu, dan di fikiran kami hanya.. olokan seperti yang di atas. Jujur. Tingkat I nanti buktikan. Tapi, jangan salah, fikiran miring kita akan sirnaaa. Setelah tau manfaat atau rasional yang akan didapatkan dari 5 S , 3M. Pasien akan percaya, akan yakin, bila perawat yang sedang merawatnya berlaku sopan santun, suka senyum, sapa dst..
oleh karena itu, program asrama sangat diperlukan bagi tingkat I sebagai dasar, tolak ukur kemauan untuk berada di jurusan keperawatan. Di asrma, kita belajar sosialisasi, disiplin, kebersamaan, kekompakan, kejujuran dan saling menghargai.Hal tersebut mahal. Dan akan sangat sulit bila tidak di training sesering mungkin.
So guys, welcome Mahasiswa Baru, jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang. Jangan heran 4 minggu diasrama kalian kan lebih jadi orang teratur, buktikan. Kakak-kakak yang tinggal diasrama akan memberikan contoh baik.
PPS (Pengenalan Program Studi) sudah usai. Tidak ada OSPEK, yang kita, para tingkat Imenilai menyebalkan, Cuma plonco-plonco-an. Disini, atau tadi pagi hingga sore kami hanya memberikan pengenalan program studi.. melaluipara dosen, serta sedikit bantuan kami untuk bersosialisasi mengenai ruangan.
[caption id="attachment_204482" align="aligncenter" width="300" caption="ketua jurusan keperawatan, Ibu hajah Hernawilly sedang menyampaikan sambutan dan menjelaskan materi mengenai dunia keperawatan"]
[/caption]
Exactly, kami memang dididik dengan seniritas saat diasrama. Tapi yakinlah, kalo kamu hidup lurus.. taat aturan, gak bikin kakak-kakak tingkat kesal, marah, bikin malu. Yakinlah.. hidup diasrama itu SERU. Aku sudah merasakannya.
Memang dongkol saat kita tidak melakukan salah tapi kena ‘getahnya’ tapi, itulah kekeluargaan, kebersamaan.
Tapi, menurut aku sendiri, ah sudahlah.. rasa gak enak itu gak usah di terusin. Berbaur sajaa, ada yang lebih paham mengenai senioritas selain akuu hehe. Gak ada yang perlu di balas dendamkan untuk tingkat selanjutnya, mengenai senioritas ini. Aku pribadi.. karena segala hukuman lupa piket, bla-bla dihadapi dengan enjoy.
[caption id="attachment_204480" align="aligncenter" width="300" caption="aku dan adik-adik tingkat I. Kelompok Sosialisasi ruangan. Membaur :)"]
[/caption] cheers! Take care all :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H